Friday, July 15, 2016

Bergaul Karib Dengan Allah

Ayat Bacaan : Kejadian 5:1-32; Yohanes 15:5 “Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah” (Kejadian 5:24).

Henokh membuat sejarah baru: tidak pernah mengalami kematian secara jasmani, sebab ia diangkat Tuhan. Dan ini merupakan akibat dari hidupnya yang “terlalu akrab” bergaul dengan Allah. Dan Anda pasti tahu bahwa Tuhan begitu senang bergaul dengannya lalu mengajaknya bercakap-cakap di dalam bilik pribadi Allah alias di surga.

Mungkinkah kita hidup seperti Henokh?
Apa arti berjalan bersama Allah? Nabi Amos berkata, “Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji” (Amos 3:3). Harus ada kesepakatan antara dua orang itu supaya mereka dapat berjalan bersama. Jadi kalau seseorang mengaku bahwa dia berjalan bersama Allah, maka ia harus sepakat dan setuju dengan Allah. Dalam hal apa kesepakatan itu? Dalam hal kekudusan, memberi, doa, keselamatan, dan pelayanan. Bagaimana mungkin seseorang berjalan bersama dengan Allah bila ia masih hidup di dalam dosa? Seperti Yesaya katakan, “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Yesaya 59:2).

Saya mencatat beberapa poin sebagai akibat dari pergaulan yang akrab dengan Allah: 1. Itu menyenangkan Allah (Ibrani 11:6); 2. Membawa damai sejahtera besar (Yesaya 26:3); 3. Membawa sukacita besar (Mazmur 16:11); 4. Kita semakin menjadi seperti Dia; 5. Menimbulkan kobaran api hadirat Tuhan (Lukas 24:32); 6. Menghasilkan buah yang lebat (Yohanes 15:5).

Ke gereja saja tidak cukup. Memberikan persepuluhan saja tidak cukup. Atau berdoa saja tidak cukup. Kalau mau mendapatkan kenikmatan ilahi yang maksimal tidak ada cara lain kecuali bergaul karib dengan Allah. Berkat lain yang diterima mereka yang bergaul karib dengan Tuhan disebutkan oleh pemazmur, “TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka” (Mazmur 25:14). Orang yang dekat dengan Allah akan menerima banyak wahyu dan rahasia ilahi. Ini seperti mendapatkan harta permata yang tiada tara nilainya. Contohnya Daniel. Kalau Anda mengikuti kisah Daniel maka Anda akan melihat sesosok manusia yang dipenuhi dengan wahyu ilahi. Hal itu sebagai akibat dari kebiasaannya berdoa dan bergaul karib dengan Allah (Daniel 6:11).

Renungan: Sahabat karib dan teman akrab pasti akan mengecewakan, tetapi Yesus tidak. Sekali Anda bergaul karib dengan Allah, maka seisi dunia ini menjadi tidak ada artinya sama sekali.

Kenikmatan duniawi itu sampah bagi mereka yang akrab dengan Allah.

No comments:

Post a Comment