Monday, August 1, 2016

Enam Ciri Pensyafaat 2

Ayat Bacaan : Kejadian 18:23-33; 2 Petrus 3:15 "Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik" (Kejadian 18:23)?

Kita lanjutkan 3 poin berikutnya yang merupakan ciri seorang pensyafaat sejati:
  • Keempat, seorang pensyafaat sejati memahami karakter Allah. Bila Anda adalah seorang pensyafaat dan menginginkan Allah menyelamatkan kota itu, dari sudut pandang manakah Anda akan mendekati Allah? Abraham adalah seorang yang cerdik. Dia mengerti karakter Allah. Dia mengenal siapa Allahnya. Allah tidak akan menghabisi sebuah kota jahat yang ada orang benar di dalamnya. Abraham mengenal Allahnya dan Dia pasti akan melakukan tindakan yang benar. Jadi dari sudut inilah Abraham mendekati Allahnya.
  • Kelima, seorang pensyafat sejati mengerti anugerah Allah yang melimpah. Kalau Abraham seorang pendagang ia pastilah akan menjadi sukses, sebab ia piawai dalam hal tawar menawar. Dan itu pula cara yang dilakukannya dengan Allah. Dengan kata lain Abraham mencoba meminta Allah memberikan "diskon" yang besar kepada kota Sodom. Dan memang Allah melakukannya. Bayangkan, bila ada 10 saja orang benar, maka kota itu tidak akan dihancurkan. Bila abraham tidak mengerti kasih karunia Allah yang besar itu ia tidak akan melakukan tawar menawar.
  • Keenam, seorang pensyafaat sejati mengerti batas dari kesabaran Allah. Pemazmur berkali-kali menyatakan bahwa Allah itu panjang sabar (Mazmur 86:15; 103:8; 145:8), tetapi Nahum menambahi dengan "..... Ia sekali-kali tidak akan membebaskan orang bersalah dari hukuman orang yang bersalah...." (Nahum 1:3). Dan Abraham juga sadar bahwa Allah itu mempunyai batas kesabaran. Dan pada pasal 18 ayat 33 dikatakan, "Lalu pergilah TUHAN, setelah Ia selesai berfirman kepada Abraham; dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya." Ada orang menafsirkan bahwa Abraham kurang sabar, sebab seharusnya dia bisa menurunkan angkanya sampai 5 orang. Tetapi saya melihat bahwa angka 10 itu merupakan batas kesabaran Allah, karena itulah Abraham tidak melanjutkan menurunkan jumlahnya. Jadi setelah Allah pergi, Abraham juga kembali ke tempat tinggalnya. Kalau Anda bersyafaat Anda juga wajib tahu batas kesabaran Allah.


Renungan: Kita harus beranjak menuju kepada kedewasaan, dari seorang bayi rohani bertumbuh menjadi dewasa dan menjadi pensyafaat. Anda tidak lagi peduli bagi diri sendiri dan menumpuk ambisi pribadi, tetapi Anda akan diubah hingga menjadi seorang yang berdiri di hadapan Allah dan menjadi pembela.

Bersyafaat itu berdiri menjadi pembela diantara Allah dan manusia.

No comments:

Post a Comment