Friday, September 30, 2016

Hidup Kudus - Manusia Berotoritas

Ayat Bacaan : Keluaran 2:23-3:22; Ibrani 12:14 ”Lalu Ia berfirman: ”Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” (Keluaran 3:5).

Allah mempunyai rencana besar bagi Musa. Tetapi Musa pada waktu itu belum mengerti apa itu kekudusan. Sehingga pada waktu Allah menampakan diri kepadanya pertama kali yang diajarkan kepadanya adalah kekudusan. Mengapa sangat penting kekudusan itu? Sebab Allah adalah kudus dan ”tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.” 

Panggilan Allah tanpa kekudusan akan membuat panggilan Allah atas diri seseorang menjadi tak berkarakter dan tanpa otoritas. Dan Allah tidak mau Musa mengalami hal ini. Coba Anda bayangkan memimpin 2 juta orang lebih yang tegar tengkuk tidak akan mudah untuk ditundukkan hanya dengan ngomong ”kerjakan ini,” ”kerjakan itu,” ”jangan lakukan ini dan itu” bila tanpa karakter ilahi dan otoritas ilahi yang kuat. Sebab hanya kuasa dan otoritas Allah saja yang bisa mengatur, melindungi, memimpin dan menundukkan bangsa Israel pada waktu itu. Dan sumbernya berasal dari kekudusan.

Kekudusan membuat Musa bebas dari tuduhan dan skandal. Kekudusan membuat Musa bisa bebas berkomunikasi dengan Allah tanpa ada rasa tertuduh atau bersalah. Ingat bagaimana dia bisa berkomunikasi dengan Allah di atas gunung Sinai selama 40 hari bila tanpa kekudusan. Sebab Allah hanya bisa ditemui oleh mereka yang hidup kudus. 

Kekudusan membuat Musa bebas mendemonstrasikan kuasa Allah di tengah-tengah umat Tuhan. Kekudusan membuat Musa menjadi manusia yang berotoritas. Kekudusan membuat kehadiran Allah dapat dirasakan oleh orang lain. Ingat, pada waktu Musa melihat semak belukar terbakar tetapi tidak termakan api tiba-tiba ada suara yang berkata yang tidak lain adalah Allah sendiri,”Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.”  Ini menunjukkan bahwa kehadiran Allah selalu bersamaan dengan sifat kudus-Nya itu. 

Oleh sebab itu pada saat Anda dan saya hidup kudus maka sebenarnya kehadiran Allah akan terasa sekali oleh orang lain. Dan bukankah kerinduan kita, semua orang yang bertemu dengan kita di pasar, di supermarket, department store atau tempat-tempat lainnya tiba-tiba mengalami jamahan Tuhan sehingga bertobat dan disembuhkan serta mengalami lawatan Tuhan. Itu tidak akan pernah bisa terjadi bila kita tidak hidup sepenuhnya dalam kekudusan yang Tuhan kehendaki.

Renungan: Apapun panggilan Anda, hidup kudus adalah syarat mutlak agar panggilan Anda bisa menjadi kenyataan. Kudus berarti dipisahkan. Anda harus dipisahkan hanya bagi Allah dan rencananya saja dalam hidup ini.

Kekudusan mencerminkan keadaan batin orang yang selalu bergaul karib dengan Allah.

No comments:

Post a Comment