Sunday, September 25, 2016

Membalas Budi Orang Tua

Ayat Bacaan : Kejadian 49:29-50:14; Matius 19:19 “Setelah Yakub selesai berpesan kepada anak-anaknya, ditariknyalah kakinya ke atas tempat berbaring dan meninggallah ia, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya” (Kejadian 49:33).

Siapa yang tidak sedih ditinggal mati oleh seorang yang kita cintai? Beberapa hari lalu seorang teman kehilangan mamanya yang ia amat sayangi. Saya bisa mengerti kedukaannya. Setiap hari dia tidak pernah “absen” meneteskan air matanya ketika mengingat masa-masa indah bersama mamanya itu. 

Dan ketika Yakub meninggal dunia, maka Alkitab mencatat bagaimana kedukaan menyelimuti anak-anaknya. Tetapi Alkitab mencatat Yusuf menangisi dan menciuminya (Kejadian 50:1). Ini merupakan suatu bentuk cintanya kepada ayahnya.

Setiap kali saya pergi ke rumah duka, selalu saja saya bertemu dengan orang-orang yang menangis, seolah-olah tidak rela orang yang mereka cintai meninggalkan mereka. Biasanya yang ada dalam hati mereka adalah penyesalan, “Mengapa kok dulu mama nggak aku rawat dengan baik? Mengapa ayah tidak aku perhatikan dengan baik?” Bagi orang Cina mereka mempunyai adat pembakaran replika atau mainan yang menyerupai aslinya dengan harapan benda-benda itu menjadi kenyataan di alam baka. Tetapi kita tahu bahwa itu semuanya tidak benar, sebab hidup masing-masing manusia ditentukan oleh diri mereka sendiri. Tetapi apapun alasannya tindakan itu merupakan ekspresi untuk “membalas budi”.

Kalau Anda masih mempunyai orang tua, maka adalah kewajiban untuk menjaga dan menghormati mereka. Saya melihat banyak anak-anak Tuhan yang kurang respek terhadap orang tua. Ada falsafah yang beredar di masyarakat seperti ini: kalau orang tua hidupnya enak, anaknya ikut enak juga; tetapi kalau anaknya enak, belum tentu orang tua ikut menikmati. Jadi bagaimana? Kita wajib memberikan yang terbaik untuk orang tua kita. 

Jangan anggap mereka sebagai beban, tetapi anggaplah mereka sebagai orang tua yang Allah tempatkan untuk mendidik kita sejak kecil. Yesus sendiri berkata, “Hormatilah ayahmu dan ibumu” (Matius 19:19). Di dalam kata ‘hormat’ ini terkandung perintah untuk mengasihi dan menjaga mereka. Mumpung orang tua masih ada, maka tunjukkanlah bakti Anda kepada mereka, supaya Anda disebut dengan pengikut Kristus yang menjadi terang bagi segala bangsa.

Renungan: Sejahat dan seburuk apapun orang tua kita, mereka wajib mendapatkan hormat dari kita, sebab Alkitab memerintahkan kita untuk menghormati mereka tanpa embel-embel persyaratan.

Menghormati orang tua itu kewajiban dan tugas orang benar.

No comments:

Post a Comment