Saturday, September 24, 2016

Pertobatan Mengundang Berkat

Ayat Bacaan : Kejadian 49:1-28; Ibrani 6:4-6 “Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa” (Kejadian 49:10).

Pasal 49 ini berisi ucapan berkat yang disampaikan Yakub kepada anak-anaknya. Kalau Anda meneliti setiap berkat yang diucapkan, Ruben, Simeon, dan Lewi mendapatkan teguran terhadap dosa-dosa mereka pada masa lalunya. Lalu mengapa Yehuda menerima berkat yang besar, meskipun kita tahu bahwa Yehuda pernah melakukan kesalahan? Tetapi ada perbedaan yang signifikan antara Yehuda dengan Ruben, misalnya. Kita tidak pernah mendapatkan keterangan bahwa Ruben bertobat dari kejahatannya, atau setidak-tidaknya menyesali perbuatannya. Tetapi Yehuda mengakuinya dan tidak mengulanginya. Mari kita buka Kejadian 38:26, “Yehuda memeriksa barang-barang itu, lalu berkata: "Bukan aku, tetapi perempuan itulah yang benar, karena memang aku tidak memberikan dia kepada Syela, anakku." Dan ia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu.” Yehuda bertobat dan tidak mengulangi kesalahannya.

Lagipula ketika Benyamin “disandera” oleh Yusuf, Yehuda mengambil inisiatif  untuk menjadi pembela bagi adiknya itu (Kejadian 44:18-34).

Pelajaran penting yang dapat kita ambil pada hari ini adalah ‘pertobatan membawa berkat’. 

Tidak ada dari kita yang berani berkata bahwa kita tidak pernah melakukan kesalahan, entah itu kecil atau besar. Masalahnya adalah generasi sekarang ini adalah generasi yang sulit berkata “maaf” atau mudah berkata “maaf”. Keduanya mempunyai pengertian yang berbeda. Mereka yang sulit berkata “maaf” cenderung tidak mau mengakui kesalahannya dan yang mudah berkata “maaf” cenderung mengulangi kesalahannya.

Saudara, semua perbuatan yang kita lakukan itu tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya. Jadi kalau Anda menyangka bahwa Anda dapat menyembunyikan skandal dari hadapan Allah itu salah besar. Tuhan menginginkan pertobatan yang sungguh-sungguh. Perhatikan saja Yehuda. Dia dipilih sebagai nenek moyang dari Yesus, karena dia mau mengakui kesalahannya dan bertobat dari dosa-dosanya. Kalau ada orang yang mau bertobat, maka Tuhan tidak bisa menolaknya. Tuhan selalu memberikan pengampunan kepada mereka yang menyesal. Camkanlah bahwa pertobatan akan membawa kita kepada berkat-berkat ilahi.

Renungan: Kita memang masih penuh dengan kelemahan, tetapi janganlah dijadikan alasan untuk berulang kali melakukan kesalahan. Yesus mati sekali untuk kita orang berdosa, jadi janganlah mengulangi lagi dosa-dosa kita.

Kalau Anda belum bertobat jangan berdoa meminta berkat.

No comments:

Post a Comment