Wednesday, October 4, 2017

Sisi Gelap Daud

Ayat Bacaan : 2 Samuel 11:1-27; Matius 5:28
“Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati”
(2 Samuel 11:15).


Daud memang hebat. Dia tidak terkalahkan dalam pertempuran. Semua musuh gentar kepadanya. Dan kawan-kawannya pun segan. Tetapi apa yang dilakukan Daud dalam kisah ini tidak lebih dari sebuah skandal elit yang amat licik. Daud memulai permainan kotor dan korban pun berjatuhan. 

Itu diawali saat Daud melihat seorang wanita cantik mandi. Namanya Batsyeba. Alkitab menuliskan bahwa wanita itu “sangat elok rupanya” (ay. 2). Daud bukannya pria yang tidak pernah melihat wanita cantik, justru sebagai seorang raja tentunya mudah baginya mendapatkan wanita cantik. Tetapi yang ini lain. Yang ini begitu memikat hatinya. Senyumannya seperti sebuah belati asmara yang ditikamkan di hatinya. Daud tidak tahan. Daud pun berpikiran jahat dan teramat jahat. Dia membuat sebuah skenario licik dengan tujuan menghabisi suami Batsyeba. Skenario berjalan lancar, tetapi perbuatan itu tidak lepas dari pandangan mata Allah.

Saudara, dunia perselingkuhan begitu marak menghiasi dunia ini. Tidak segan-segan terdengar berita seorang suami yang tega meninggalkan anak dan istrinya demi untuk mendampingi “Batsyeba”. Mungkin semuanya itu diawali dari iseng atau coba-coba, namun tiba-tiba menjadi jerat yang mematikan. Seperti Daud. Seandainya dia tidak memanfaatkan “peluang”, seandainya saja dia langsung memalingkan mukanya, seandainya saja dia ikut berperang, seandainya….. tragedi itu tidak akan terjadi. Tetapi faktanya Daud berbuat dosa. Dan Daud harus membayarnya dengan harga mahal untuk itu.

Jagalah pancaindera dengan disiplin. Dari situlah dosa masuk. Bangunlah manusia roh kita menjadi kuat. Beri makan firman Tuhan setiap hari. Jangan mengabaikan persekutuan dengan Tuhan. Sebab bila roh kita tidak kuat, kita akan menjadi target empuk. Tentunya kita tahu bahwa setiap hari daging kita ini maunya diberi makanan yang enak. Mata kita maunya melihat barang-barang najis. Dan maunya juga dipuaskan. Oh Tuhan, berikanlah kami kekuatan untuk menjaga status kami sebagai “orang yang kudus”.

Renungan:
Apakah hari-hari ini kita sedang tergoda? Pikiran kita tidak lepas dari si dia? Kalahkanlah segala hawa nafsu kita dengan kekuatan Allah. Bangunlah manusia roh kita dengan kuat.


Bukalah pintu hati untuk Allah dan tutuplah untuk dosa.

No comments:

Post a Comment