Ayat Bacaan : 2 Samuel 12:1-31; 1 Yohanes 1:9
“Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan" Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati”
(2 Samuel 12:12, 13).
Banyak kasus-kasus hingga hari ini yang menjadi pekerjaan rumah hamba-hamba Tuhan, salah satunya menyangkut hubungan suami istri, orang tua dan anak. Ada sepasang suami istri yang dulunya memiliki hubungan harmonis tetapi tiba-tiba berada diambang perpecahan. Ada keluarga yang dulunya kelihatan baik-baik namun akhir-akhir ini dalam posisi runyam. Mengapa hal itu bisa terjadi? Sebab suami tidak berani mengakui kekurangannya, dan istri tidak berani mengakui kelemahan dan kesalahannya. Orang tua tidak berani mengakui kelemahannya dan anak-anak tidak berani juga mengakui kesalahannya.
Ada banyak alasan mengapa seseorang tidak berani mengakui kelemahan, kekurangan dan kesalahannya. Bisa jadi karena takut dan kuatir apakah suami bisa menerima istri dan sebaliknya, atau orang tua bisa menerima anak dan sebaliknya. Namun apapun yang terjadi di dalam hubungan suami-istri termasuk orang tua dan anak perlu adanya komunikasi dan kejujuran.
Daud adalah seorang raja dengan reputasi yang luar biasa, ia bukan saja disanjung oleh rakyatnya tetapi juga disegani kerajaan tetangganya dan seluruh bangsa yang mengakui kebesarannya. Tidak mudah bagi seorang raja yang memiliki reputasi seperti Daud berani mengakui kesalahannya.
Suatu ketika Daud terjerat nafsu jahat, ia berlaku cabul kepada istri bawahannya, bahkan membunuh bawahannya. Tuhan tidak membiarkan hal itu, Ia segera menyuruh nabi-Nya untuk menegur Daud. Lalu bagaimana reaksi Daud? “Aku sudah berdosa kepada Tuhan.” Inilah kata-kata yang keluar dari mulutnya. Daud berani mengakui kesalahannya, walau pun ia tahu hal itu mempertaruhkan reputasinya, ia siap menerima risiko itu.
1 Yohanes 1:9 berkata: “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Renungan:
Berani mengaku kesalahan adalah salah satu kunci pemulihan dan kemenangan. Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya (Wahyu.3:5).
Berani mengakui kesalahan adalah bentuk berani percaya kepada kebenaran-Nya.
No comments:
Post a Comment