Friday, October 6, 2017

Nasehat Fasik

Ayat Bacaan : 2 Samuel 13:1-22; Filipi 4:8“Lalu berkatalah Yonadab kepadanya: "Berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang  menengok engkau, maka haruslah engkau berkata kepadanya: Izinkanlah adikku Tamar datang memberi aku makan.  Apabila ia  menyediakan makanan di depan mataku, sehingga aku dapat  melihatnya, maka aku akan memakannya dari tangannya"
(2 Samuel13:5).


Kalau kita mau hidup bahagia, jangan turuti  nasehat orang  fasik, jangan berdiri di jalan orang berdosa, dan jangan duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi sukailah taurat Tuhan serta renungkan siang dan malam, maka anda akan menjadi orang yang berhasil (baca: Mazmur 1:1-3). Sebab menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka" (Yudas 1:18).      

Amnon bin Daud contohnya. Saat tertarik kepada Tamar ia tidak berlaku sportif, ia tahu tindakannya termasuk cinta terlarang, namun ia masih melanggar juga. Dengan nasihat Yonadab, ia melakukan tindakan cemar terhadap Tamar, bahkan setelah melakukan hal itu timbullah kebencian yang sangat besar terhadap Tamar, bahkan lebih besar benci yang dirasanya  kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasakan sebelumnya.  Lalu Amnon berkata kepada Tamar: "Bangunlah, enyahlah!" (ayat 15).

Inilah contoh orang yang menuruti nasehat fasik, ia tidak mempedulikan apakah orang lain dirugikan atau tidak. Yang ada dalam hati dan pikirannya adalah bagaimana hasrat dan keinginannya dipuaskan. Saudara, kita tinggal di tengah-tengah kefasikan. Jangan heran bila banyak perbuatan jahat ada di sekeliling kita. Namun waspadalah supaya kita tidak terpengaruh oleh kefasikan mereka apalagi mendengarkan nasehatnya. Jika ada orang fasik memberi nasehat, lebih baik jangan didengar, jangan kompromi, dan jangan dituruti atau kita akan binasa karenanya. Sebab kenyataannya Amnon bin Daud  harus mati di tangan orang-orang suruhan Absalom.

2 Timotius 2:16 mengingatkan kita: “Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan.” Firman ini memberikan masukan kepada kita supaya kita mendengarkan firman Tuhan saja, sebab di dalamnya mengandung janji dan kemenangan. Karena itu Petrus di dalam suratnya berkata: “Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai  orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang  melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang  dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala  sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan  kuasa sampai selama-lamanya!” (1 Petrus 4:11).

Renungan:
Untuk menangkis nasehat yang fasik, maka hati dan pikiran kita harus dilatih dengan cara memikirkan: semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan  patut dipuji (Filipi. 4:8).  


Pertajamlah pendengaran kita dengan firman Allah, jangan kompromi dengan nasehat yang fasik.

No comments:

Post a Comment