Ayat bacaan : 1 Korintus 1:10-17; Amsal 17:19
“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.” (1 Korintus 1:10)
Kota Korintus adalah sebuah ibu kota perdagangan bagi Yunani, salah satu kota yang terbesar, termakmur dan terpenting di kekaisaran Roma. Pada waktu itu kota Korintus sangat ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari seluruh dunia. Sebuah kota yang sangat menjanjikan untuk berdirinya suatu jemaat yang besar. Pauluslah yang mendirikan salah satu jemaat yang terbesar di tempat ini saat ia tinggal selama satu setengah tahun (Kisah Para Rasul 18). Tetapi setelah tiga tahun ditinggalkannya, jemaat di tempat itu menjadi terpecah-pecah. Ada yang menyebut diri dari golongan Paulus, golongan Apolos dan golongan-golongan lainnya. Ini terjadi karena banyak unsur politis di antara beberapa pemimpin mereka. Mereka berusaha mencap Injil Kristus dengan “trade mark” masing-masing.
Saudara, berapa banyak kita melihat hal yang sama terjadi di gereja atau di persekutuan kita? Oleh karena kepentingan masing-masing orang, maka gereja menjadi terpecah-pecah dan saling bertengkar satu dengan yang lainnya. Bahkan tidak jarang karena hal-hal yang sepele jemaat menjadi korban ambisi beberapa orang dan mau tidak mau harus ikut dengan salah satu kelompok. Orang-orang seperti ini sudah mengabaikan visi utama gereja sebagai pemenang jiwa serta garam dan terang dunia.
Paulus mengingatkan kepada jemaat yang ada di Korintus untuk bersatu, seia sekata agar gereja tetap berjalan dalam kehendak Tuhan dan pengorbanan Kristus tidak menjadi sia-sia. Ingat, persatuan mendatangkan berkat Tuhan (Baca: Mazmur 133). Gereja yang tidak mau bersatu sulit akan terlibat dalam penuaian jiwa-jiwa akhir zaman. Biasanya, gereja seperti ini tidak akan bertumbuh dan cenderung menutup diri terhadap saudara-saudara dari gereja lain. Ini tidak boleh terjadi saudaraku. Ingat, Yesus datang ke bumi tidak untuk mendirikan denominasi, tetapi gereja secara utuh!
Renungan:
Sudah saatnya gereja Tuhan untuk kembali kepada posisinya dan mengarahkan pandangan jauh ke depan serta menanggalkan kepentingan-kepentingan pribadi yang membuat gereja Tuhan tercerai-berai. Gereja Tuhan harus tampil beda dari dunia ini. Hindari pertengkaran yang sia-sia dan menjadikan firman Tuhan sebagai otoritas tertinggi. Firman Tuhan berkata, “Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran” (Amsal 17:19).
Pertengkaran merusak persatuan.
No comments:
Post a Comment