Ayat Bacaan : 1 Korintus 1:1-9; Amsal 1:7
“Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan” (1 Korintus 1:5).
Orang senang berbicara tentang kekayaan. Ini berarti berbicara tentang mobil mewah, rumah besar, makanan enak, keliling luar negeri, dan hal-hal yang enak-enak. Dan kita senang berkhayal seandainya kita menjadi jutawan dengan uang yang membludak di bank.
Saya berbicara tentang kekayaan yang mungkin tidak ada orang memimpikannya. Kekayaan ini bukanlah dalam bentuk uang tunai atau deposito di bank. Kekayaan ini adalah kekayaan dalam bentuk perkataan dan pengetahuan.
Pertama, perkataan. Apakah yang dimaksud dengan kaya dalam perkataan? Saya tidak bermaksud memperdebatkan masalah doktrin ini, tetapi saya yakin bahwa kaya dalam perkataan adalah perkataan yang dapat memperkaya banyak orang. Ada orang yang mulutnya selalu meremehkan orang lain dan melukai hati orang lain. Orang seperti ini selalu menimbulkan pertengkaran di mana saja ia berada. Ia mencari-cari kesalahan orang lain untuk dikumandangkan di mana-mana. Tetapi orang yang kaya dalam perkataan adalah orang yang perkataannya diurapi. Ucapannya seperti air yang sejuk di hati para pendengar. Yang putus asa mendapatkan kembali gairah hidupnya. Dia menjadi berkat di mana saja.
Kedua, pengetahuan. Apakah yang dimaksud dengan kaya dalam pengetahuan? Menurut International Standard Bible Encyclopedia, pengetahuan manusia yang tertinggi adalah pengetahuan tentang Allah. Dan Yesus menyatakan diri-Nya supaya manusia mengenal Bapa, “Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun MENGENAL Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya” (Matius 11:27). Jadi saya yakin bahwa kaya dalam pengetahuan berarti mempunyai pengetahuan yang benar tentang Allah dan mempunyai pengetahuan tentang firman Tuhan dengan baik. Kalau ada orang Kristen yang tidak dapat menjelaskan dasar-dasar keselamatan, termasuk menjelaskan mengapa Yesus mati di kayu salib, menandakan bahwa ia tidak mempunyai pengetahuan yang baik. Allah menghendaki Anda tidak hanya kaya dalam pengetahuan duniawi, tetapi kaya dalam pengetahuan tentang Allah, itu yang terpenting.
Renungan:
Kalau Anda ingin kaya, cobalah mengalihkan fokus hidup Anda untuk meraih kekayaan dalam perkataan dan pengetahuan. Dan saya yakin bahwa kekayaan ini nilainya kekal.
Kekayaan rohani adalah kekayaan yang bernilai kekal.
No comments:
Post a Comment