Ayat bacaan : Galatia 3:15-18; Mazmur 12:7
“Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya”
(Galatia 3:17).
Pada hari Jumat, 29 Maret 1984, Robert Cunningham sedang menikmati hidangan di restoran favoritnya, Sal’s pizzeria, di mana ia telah menjadi langganan restoran itu selama 7 tahun. Pelayannya, Phyllis Penza, telah bekerja di restoran itu selama 19 tahun. Seusai menyantap hidangan itu, sambil bergurau Cunningham menawarkan Penza separuh dari hadiah lotre “New York Lotto” bila ia memenangkannya. Lalu dua orang ini sama-sama memilih nomor yang akan diundi.
Aneh bin ajaib. Pada malam minggu, Cunningham memenangkan lotre itu. Hadiah yang bakal diterima sebesar 6 juta dolar (60 milyar rupiah, dengan asumsi $1 = Rp10.000). Sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah ia berani menepati janjinya memberikan separuhnya (30 milyar) kepada pelayan restoran itu? 30 milyar bukan uang yang kecil! Cunningham, seorang polisi berpangkat sersan, suami, ayah 4 anak, dan kakek dari 3 cucu, mengomentari, “Aku tidak akan menarik ucapanku. Lagi pula, persahabatan itu lebih berarti dari uang.” Sebuah janji yang mahal harganya, namun ditepati! Ribuan tahun yang lalu Allah juga pernah berjanji kepada Abraham bahwa janji-Nya akan ditepati. Keturunannya secara rohani akan digenapi melalui kelahiran Mesias (Galatia 3:19).
Dan Allah tahu bahwa memberikan Anak-Nya yang tunggal itu begitu mahal harganya. Anda pikir bahwa Allah tidak “bergumul” saat Ia mengambil keputusan memberikan Anak-Nya untuk menjadi korban? Tetapi Allah tidak pernah ingkar janji. Berapapun mahalnya sebuah janji, Allah tidak akan pernah menarik ucapannya. Saudara, kita memiliki Allah yang tidak plin-plan. Asal kita percaya dengan segenap hati, apa saja janji yang diucapkan-Nya pasti akan digenapi. Kalau Anda sedang menghadapi masalah, percayalah janji-Nya yang mengatakan bahwa pencobaan-pencobaan Anda tidak melebihi kekuatan Anda, lagipula Ia akan memberikan jalan keluar, sehingga Anda dapat menanggungnya (1 Korintus 10:13). Kalau Anda cemas dan khawatir, firman-Nya berkata, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:7). Dan masih banyak lagi janji Tuhan kepada Anda.
Renungan:
Kalau janji Tuhan pasti digenapi, untuk apa kita takut lagi? Ketakutan timbul karena kita meragukan janji Allah. Padahal Tuhan itu senang kalau dipercayai. Dan Ia akan menggenapi janji-janji-Nya dalam hidup Anda.
Tidak percaya kepada janji Allah sama dengan mengatakan bahwa Allah itu plin-plan.
No comments:
Post a Comment