Sunday, February 22, 2015

Mengisi Kemerdekaan


Ayat bacaan : Galatia 5:1-4; 1 Samuel 15:26

“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan” 
(Galatia 5:1).

Bangsa Indonesia dijajah Belanda selama tiga setengah abad. Para pejuang kita berjuang mati-matian tanpa mengenal lelah. Begitu banyak pengorbanan baik jiwa maupun harta benda. Dan akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat itu Indonesia menjadi suatu bangsa yang merdeka. Apa yang dicita-citakan sekian lama tercapai sudah.

Tetapi apakah tugas sudah selesai? Tentu belum. Karena anak-anak bangsa masih harus mengisi kemerdekaan yang sudah dicapai dengan bekerja untuk membangun nusa dan bangsa. Demikian juga kita harus mengisi kemerdekaan yang kita sudah peroleh di dalam Yesus Kristus. Kita tadinya adalah orang yang terjajah. Kita sudah terjual kepada iblis. Akibat kejatuhan manusia pertama, umat manusia jatuh ke dalam dosa dan kita berada di bawah kuasa dosa (Roma 7:14b). Karena kasih karunia Allah kita diampuni dan ditebus kembali dari kuasa dosa seperti Alkitab katakan, “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Efesus 1:7). Dengan penebusan itu kita menjadi orang yang merdeka.

Kita bukan lagi hamba iblis dan hamba dosa, tetapi kita adalah hamba Kristus. Kemerdekaan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, tetapi harus diisi dengan menjaga agar kita tetap berdiri teguh dalam kebenaran firman-Nya. Bagaimana supaya kita bisa tetap berdiri teguh dalam firman-Nya? Dengan mengingat bahwa kita ditebus bukan dengan barang yang fana melainkan dengan darah Kristus seperti Alkitab katakan, “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas” (1 Petrus 1:18). Kita harus berberhati-hati dalam setiap langkah agar kita tidak menyia-nyiakan pengorbanan Kristus. Kita diselamatkan hanya karena kasih karunia sama seperti raja Saul menjadi raja hanya karena kasih karunia Tuhan. Tapi raja Saul tidak bertindak hati-hati sehingga ia ditolak menjadi raja atas bangsa Israel (1 Samuel 15:26).

Renungan: 
Meraih kemerdekaan menjadi cita-cita setiap orang, tetapi setelah tercapai, jangan lupa mengisi kemerdekaan tersebut dengan hal-hal yang berguna bagi kehidupan yang akan datang.

Ingat, kemerdekaan itu mahal harganya.

No comments:

Post a Comment