Sunday, February 28, 2016

Belajar Menjadi Prajurit Tuhan

Ayat Bacaan : Mazmur 144: 1 "Terpujilah Tuhan , gunung batuku yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang" 

Seperti halnya dalam latihan wajib militer, anak-anak Tuhan juga harus belajar dilatih untuk berperang. Tanpa latihan yang terus-menerus, seorang yang sedang menjalani wajib militer tidak akan mampu bertahan jika suatu saat dia harus menghadapi peperangan yang sesungguhnya. 

Untuk menjadi prajurit yang tangguh, diperlukan latihan fisik, disiplin, ketahanan mental yang luar biasa. Dalam hidup ini kita sudah pasti akan mengalami berbagai ujian. Itulah sebabnya betapa perlunya kita mendisiplinkan diri bak seseorang yang sedang menjalani wajib militer, namun ini dalam hal pendewasaan rohani. 

Mengapa kita perlu melatih hidup kita untuk menjadi laskar Kristus ? Sebab musuh selalu mencari celah dalam hidup kita terutama melalui keadaan-keadaan sulit yang kita hadapi. Dalam kondisi lelah dan mungkin sedang tertekan, kita lebih mudah terpengaruh. Inilah perlunya mendisiplinkan diri. Agar kita tidak menjadi generasi cengeng yang menjadi sasaran empuk bagi musuh, namun memiliki ketangguhan yang dapat membawa kita menjadi lebih dari pemenang. 

Dalam Yoel 2:11 dikatakan, “Dan Tuhan memperdengarkan suaraNya di depan tentaraNya. PasukanNya sangat banyak dan pelaksana firmanNya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari Tuhan ! Siapakah yang dapat menahannya? “ Ayat ini mengatakan “pelaksana firman-Nya kuat”. Inilah pelatihan yang harus menjadi fokus kita. Ialah belajar taat dalam melaksanakan Firman Tuhan. 

Setiap tahap yang kita jalani dalam menjalankan Firman Tuhan, melalui rentang waktu yang panjang, akan menjadikan kita kuat tanpa kita sadari. Firman Tuhan itu hidup kuat dan tajam. Sanggup mengasah iman kita untuk menghadapi badai pencobaan. Pencobaan bukan hanya dari luar saja, namun juga berperang dengan nafsu kedagingan kita sendiri, kemalasan, kemarahan, keegoisan, tinggi hati, dan lain-lain. Mari belajar menjadi tentaranya Tuhan, berani melaksanakan firman, dan taat pada otoritas “atasan” kita.

No comments:

Post a Comment