Ayat Bacaan : Wahyu 19:1-5; Mazmur 150:6 “Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar” (Wahyu 19:5)!
Menurut majalah Pentecostal Evangel, J.K. Gressett menceritakan seseorang bernama Samuel S. Scull yang tinggal di gurun Arizona bersama istri dan anak-anaknya.
Suatu malam badai gurun yang dahsyat menghantam dengan diiringi hujan air dan es serta angin kencang. Menjelang fajar menyingsing, dengan perasaan takut akan apa yang dilihatnya itu, Samuel bergegas memeriksa kerusakan yang ditimbulkan.
Badai itu telah menghancurkan taman dan menghempas truk sampai ke tanah; sebagian atap rumah terangkat; kandang ayam terhempas tertiup angin, dan ayam mati di mana-mana. Kehancuran dan kerusakan ada di mana-mana.
Sementara ia memandangi dengan linglung sambil berpikir apa yang akan dilakukannya, samar-samar ia mendengarkan suara ribut di antara reruntuhan kandang ayam. Ternyata seekor ayam jantan tua miliknya yang mencoba mendaki reruntuhan dan belum berhenti sampai ia mencapai puncak tertinggi. Ayam jantan tua itu basah kuyup dan sebagian bulunya tercabut. Namun ketika matahari mulai muncul ayam tua ini mengepakkan sayapnya lalu dengan penuh keyakinan ia berkokok.
Saudara, seharusnya kita juga seperti ayam ini – memuji Tuhan di dalam segala hal. Dan kalau Anda memuji Tuhan itu merupakan suatu keharusan bagi segala makhluk seperti Alkitab katakan, “Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya” (Mazmur 150:6)!
Surga kelak dipenuhi dengan pujian. Kalau Anda tidak terbiasa memuji Tuhan setiap saat dan dalam segala situasi, maka Anda akan tersipu malu saat Anda berada di surga, sebab Anda terlihat “kaku” ketika memuji Tuhan.
Hari ini Anda mungkin mengalami hari sial, semuanya berjalan tidak sesuai dengan harapan Anda. Saat Anda menggerutu pada saat yang sama ada pujian di surga. Saat Anda ngedumel malaikat Allah sedang mengangkat tangan memuji Tuhan. Anda tidak sinkron dengan irama surgawi. Marilah kita memuji Tuhan sebab itu adalah kewajiban bagi kita.
Renungan: Allah kita layak dimuliakan. Sementara umat lain dengan giat bangun pagi-pagi menyembah allahnya, di manakah kita saat itu? Pulas di tempat tidur? Ayo kita bangun dan memuji Allah kita.
Ayam tahu cara memuji Tuhan, bagaimana dengan Anda?
No comments:
Post a Comment