Ayat Bacaan : Wahyu 21:5-8; Yesaya 41:10
“Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-
orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat
bagian mereka di dalam lautanyang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua” (Wahyu
21:8).
Anda pasti setuju kalau seorang pembunuh patut dicampakkan ke neraka, atau seorang pemerkosa, atau perampok
bank. Tetapi alangkah anehnya kalau pada pembacaan ayat hari ini kita melihat bahwa orang-orang penakut juga
dikategorikan sebagai kandidat penghuni neraka.
Banyak penafsir bahwa penakut di sini adalah mereka yang
tidak berani mengakui imannya saat penderitaan atau penganiayaan datang. Saya setuju dengan pendapat itu.
Tetapi pada sisi lain saya melihat kebenaran lain.
Marilah kita buka Injil Markus 4:35-41, kisah tentang
angin ribut yang diredakan Tuhan Yesus. Setelah angin itu diteduhkan Yesus menghardik murid-murid-Nya, “Lalu
Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya” (ayat 40)?
Kata “takut” menggunakan kata yang sama dengan ayat di kitab Wahyu dalam pembacaan ayat hari ini (Yunani:
deilois).
Murid-murid Tuhan saat itu menghadapi ketakutan yang luar biasa ketika angin ribut melanda mereka.
Apakah wajar mereka takut? Bukankah sudah sepatutnya bahwa mereka mengalami kengerian karena angin ribut
tersebut? Apakah Tuhan Yesus berkata, “Oh murid-murid-Ku….. maaf ya kalau aku tadi terlambat bangun untuk
meneduhkan angin ribut ini sehingga kalian dicekam ketakutan…. wajar memang kalau kalian takut melihat badai
ganas seperti ini.” Tuhan Yesus tidak berkata demikian! Yesus malahan menghardik mereka sebab tidak ada
setitik iman pun di dalam hati mereka.
Berarti di tengah badai hebat sekalipun kita wajib menggunakan iman
kita dan percaya bahwa Allah selalu pegang kendali.
Saudara, bila kita takut itu berarti kita tidak percaya kepada perkataan Allah, tidak percaya kepada janji
Allah, meragukan firman Allah, dan itu berarti kita tidak percaya kepada Allah. Padahal lebih dari 300 kali
Allah berkata di dalam Alkitab: jangan takut!
Dunia meyakinkan kita bahwa inilah saatnya bagi manusia untuk takut, cemas, dan khawatir.
Lihatlah fakta di
sekitar kita: kejahatan merajalela, penyakit berkembang dengan pesat baik kualitas maupun kuantitas, dan
ekonomi dunia juga semakin memburuk. Tetapi Tuhan akan berkata kepada Anda bahwa ada alasan untuk hidup di
dalam keyakinan akan janji-janji Allah. Ada alasan di dalam Allah untuk tidak takut!
Renungan:
Di surga tidak ada para penakut. Mereka semuanya adalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan firman-Nya.
Kalau Anda masih saja tinggal di dalam ketakutan, sekarang berdirilah tegap sebagai laskar Kristus dan
nyatakanlah bahwa Anda hidup di dalam janji Allah dan tidak ada alasan bagi Anda untuk takut.
Bila ketakutan dierami, maka akan menghasilkan kemurtadan.
No comments:
Post a Comment