Ayat Bacaan : Ulangan 4:1-40; Roma 2:29
“Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya”
(Ulangan 4:7)
Dua kebanggaan ini melekat pada bangsa Israel, seperti yang dikatakan Musa: bangsa besar manakah yang mempunyai allah seperti Allahnya bangsa Israel yang begitu dekat dengan umat-Nya? Dan Musa juga berkata, bangsa manakah yang mempunyai hukum yang adil?
Dua kebanggaan ini tidaklah dimiliki oleh bangsa manapun di muka bumi ini. Dan apakah kebanggaan ini masih bisa kita miliki, sebab Alkitab berkata bahwa kita adalah Israel secara rohani? Ini yang dikatakan Paulus, “Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah” (Roma 2:29). Mereka yang telah disunat secara rohani adalah orang Yahudi sejati! Itu berarti mereka yang bertobat dan yang dilahirkan kembali secara roh.
Apakah kita masih mempunyai kebanggaan seperti kebanggaan yang diteriakkan oleh Musa? Ya! Bahkan lebih lagi!
Mari kita perhatikan kebanggaan yang dikatakan oleh Musa bahwa Allah Israel itu begitu dekat dengan umat-Nya. Kalau itu yang dikatakannya, maka kita lebih dekat lagi dengan Allah kita. Bukan saja dekat, tetapi Dia adalah Imanuel – Allah beserta kita. Ia berdiam di tengah umat-Nya. Dan itu berarti Ia taruh Roh-Nya ke dalam diri kita. Karena itulah kita disebutkan sebagai bait Allah (1 Korintus 3:16). Dahulu bangsa Israel mempunyai bangunan untuk tempat tinggal Allah, tetapi sekarang bangunan itu adalah kita – jemaat Allah. Jadi betapa dekatnya kita dengan Allah! Anda mempunyai hak setiap saat untuk berseru kepada Allah. Tidak perlu lagi ada ritual korban seperti dalam Perjanjian Lama. Juga tidak perlu lagi ada pengantara, sebab Allah langsung menemui kita. Betapa bangganya kita kepada Allah yang amat dekat ini.
Kebanggaan lainnya adalah hukum yang adil. Dalam Perjanjian Baru ini, kita mempunyai dua hukum yang terutama: kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama (Matius 22:37-39). Mungkin agama-agama lain juga mengajarkan untuk mengasihi ilahnya, tetapi kasih terhadap sesama, dalam arti bukan saja teman atau rekan saja yang harus dikasihi melainkan musuh juga, itu yang hanya diajarkan oleh Kristus. Bahkan ada seorang tokoh agama kondang di Indonesia yang mengakui bahwa Nabi Isa (Yesus) konsisten mengajarkan kasih. Adakah nabi yang mengajarkan supaya kita mengasihi musuh yang telah menyakiti hati kita ? Tidak ada. Karena Allah itu kasih, maka kita juga hidup di dalam kasih. Betapa bangganya kita mempunyai hukum yang adil dan tidak ada yang menyamainya.
Renungan:
Hari ini kita mau mengungkapkan kebanggaan kita sebagai umat Israel secara rohani. Mari pujilah Allah karena oleh Dia kita merasa bangga.
Kebanggaan Anda dapat Anda temukan di dalam Yesus.
No comments:
Post a Comment