Ayat Bacaan : Ulangan 21:1-9; Galatia 6:20
“Kota yang ternyata paling dekat dengan tempat orang yang terbunuh itu, para tua-tua kota itulah harus mengambil seekor lembu betina yang muda, yang belum pernah dipakai, yang belum pernah menghela dengan kuk” (Ulangan 21:3).
Kita mengenal hukum yang menyatakan bahwa orang yang paling dekat itulah yang memegang peranan penting. Misalnya dalam perkara pembagian warisan. Bila orang yang mati itu tidak mempunyai sanak saudara, maka kerabat yang terdekat yang berhak atas warisan itu (Bilangan 27:11). Begitu juga bila ada orang jatuh miskin, maka kerabat yang terdekat itulah yang harus menebus barang yang telah dijual saudaranya yang miskin itu (Imamat 25:25).
Dalam keterkaitan kita dengan sesama anggota tubuh Kristus, kita juga wajib menjaga hukum “yang paling dekat”. Bila ada sesama rekan kita yang sedang dirundung masalah, maka kerabat yang terdekat yang harus membantunya. Itu berarti Anda dan saya yang harus menolongnya. Alkitab berkata, “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus” (Galatia 6:20).
Dalam sebuah keluarga yang salah satu anggota keluarga itu belum mengenal Kristus, siapakah orang yang bertanggung jawab untuk menyelamatkannya ? Orang yang paling dekat ! Janganlah Anda berdalih dengan mengatakan bahwa itu adalah tugas pendeta. Jangan juga beralasan dengan berkata bahwa Anda hanya akan berdoa saja supaya ada orang lain yang akan menginjilinya. Anda adalah orang yang paling dekat, dan wajib melakukan perintah Kristus yakni memberitakan keselamatan.
Tuhan memberikan perintah yang sama pada ayat di atas dalam perkara pembunuhan. Apakah Allah tidak tahu siapakah orang yang membunuhnya? Allah pasti tahu, hanya saja Allah mau memberikan hukum mengenai “yang paling dekat” ini yang bertanggung jawab untuk mengadakan pendamaian melalui korban seekor betina muda.
Semasa Kristus di bumi, ia mengajarkan tanggung jawab dari keterkaitan antar murid-Nya. Mereka saling meneguhkan dan menguatkan. Dan gereja seharusnya seperti mereka. Kalau memang demikian kita tidak akan mendengarkan berita gereja yang bertetanggaan saling melempar telur busuk di alam roh. Maksud saya mereka tidak akan lagi saling menjatuhkan, sebaliknya mereka akan saling menguatkan, sebab mereka itu dekat. Jadi jadilah seorang umat yang bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar kita. Jangan muluk-muluk terlebih dahulu untuk menjadi penginjil internasional sebelum Anda menjadi berkat bagi orang di sekitar Anda.
Renungan:
Periksalah keadaan teman-teman dan rekan kita yang terdekat. Apakah mereka dalam keadaan baik-baik ? Dengan demikian, baiklah kita menjadi manusia yang peduli dan menerapkan hukum “yang terdekat”.
Teman yang dekat lebih penting dari famili yang jauh.
No comments:
Post a Comment