Tuesday, July 18, 2017

Allah Tidak Dapat Didikte

Ayat Bacaan : Hakim-Hakim 10:1-18; Ibrani 6:15

“Orang Israel itu melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; mereka beribadah kepada para Baal dan para Asytoret, kepada para allah orang Aram, para allah orang Sidon, para allah orang Moab, para allah bani Amon dan para allah orang Filistin, tetapi TUHAN ditinggalkan mereka dan kepada Dia mereka tidak beribadah”
(Hakim-Hakim 10:6).


Begitu mudahkah bangsa Israel jatuh di dalam dosa penyembahan berhala? Ya! Dalam kitab Hakim-Hakim ini dibuktikan bahwa bangsa Israel memang mudah jatuh di dalam dosa penyembahan berhala. Mengapa?

Saya melihatnya bahwa para dewa orang Kanaan memberikan “solusi” yang cepat bagi kesuksesan mereka. Orang-orang  Kanaan biasa melibatkan dewa-dewa mereka dalam berbagai kegiatan, termasuk saat bercocok tanam. Mereka mengharapkan berkat yang cepat dan keberhasilan yang instan. Dan itu terjadi! Tetapi dengan catatan bahwa setiap pemberian iblis tidak ada yang gratis. Dia akan menuntut jiwa mereka yang meminta tolong.

Sebaliknya Allah Israel bekerja dengan cara-Nya dan tidak dapat didikte oleh manusia. Dan apa yang dilakukan-Nya adalah untuk kepentingan manusia. Allah bermaksud membentuk karakter kita. Dan itu yang penting. Saat kita meminta sesuatu kepada-Nya, seringkali jawaban-Nya tidak cepat bahkan berkesan lambat. Apakah Allah terlambat? Tidak. Tetapi “keterlambatan” itu kadang sulit kita terima. Kita mau jawaban instan dan saat itu juga! Kita diajar untuk percaya dan bersabar sambil menantikan janji Allah.

Cara manusia mencari kekayaan yang paling mudah adalah dengan pergi ke gunung-gunung dan menemui “orang pintar”. Atau pergi ke kuburan-kuburan sambil membawa sedekah. Sebagian memang mendapatkan kekayaan, namun tanpa sadar iblis menuntut jiwa mereka. Jadi kalau kita datang kepada Tuhan untuk mencari kekayaan, kita salah besar. Kekayaan itu bagian kecil dari berkat Allah yang diberikan kepada mereka yang mendapatkan karunia. Sedangkan berkat terbesar adalah hidup kekal! Apabila kita semata-mata datang kepada Tuhan untuk diberkati, suatu saat kita akan kecewa. Tetapi kalau kita datang kepada Tuhan karena kita memang membutuhkan Juru Selamat, maka kita akan dipuaskan.

Renungan:
Iblis menggoda kita dengan kekayaan yang instan, tetapi janganlah mau menerimanya. Kekayaan kita adalah Allah sendiri. Hidup yang dipenuhi dengan kepenuhan Kristus adalah kekayaan di atas kekayaan.


Kekayaan yang paling bernilai adalah karakter yang cemerlang.

No comments:

Post a Comment