Ayat Bacaan : Hakim-Hakim 9:50-57; 1 Yohanes 5:16, 17
“Demikianlah Allah membalaskan kejahatan yang dilakukan oleh Abimelekh kepada ayahnya, yaitu pembunuhan atas tujuh puluh saudaranya”
(Hakim-Hakim 9:56).
Upah dosa adalah maut (Roma 6:23a). Demikian juga setiap orang yang menabur pasti akan menuai hasil taburannya (2 Korintus 9:6). Setiap orang yang berbuat tidak baik kepada orang lain pasti akan menuai taburannya, tetapi bagaimana kalau yang menabur orang tuanya dan yang menerima tuaian adalah cucunya? Kalau kita yang menabur dan kita yang menuai mungkin tidak jadi masalah, karena kita tahu akibatnya, tapi bagaimana jika tidak?
Ada seorang paranormal yang sudah mengikat perjanjian dengan setan atau iblis untuk membantu melancarkan segala pekerjaannya. Setiap orang yang datang biasanya dia sudah tahu: di mana pasien tinggal, punya anak berapa, punya sakit apa, punya kebiasaan apa, dan apa yang dikeluhkan oleh si pasien. Ini karena setiap paranormal mempunyai “ajudan” yang tidak tampak oleh mata alias setan. Pengikatan perjanjian dengan dunia maut dan seterunya inilah yang sama dengan menabur, dan tuaiannya ialah maut (Yesaya 28:15).
Begitu pun yang terjadi pada Raja Abimelekh. Setelah membunuh tujuh puluh saudara ayahnya, maka dia pun harus mati di tangan bujangnya. Sebelum mati di tangan bujangnya, Raja Abimelekh dilempari sebuah batu kilangan dan tepat mengenai kepalanya. Karena tidak ingin mendapat malu oleh karena yang melempar batu kilangan adalah seorang wanita maka dipanggilnya bujang yang membawa senjata Raja Abimelekh untuk menghunuskan pedang dan menikam sang Raja, dan matilah Raja Abimelekh. Dan inilah pembalasan yang Tuhan berikan dan ditimpakan kepada Raja Abimelekh karena membunuh tujuh puluh saudara ayahnya sendiri.
Demikian juga kita, kalau kita berbuat dosa maka bisa jadi yang menuai adalah anak atau cucu (Bilangan 14:18). Di dalam 1 Yohanes 5:16-17 dikatakan kalau kita mau mengakui segala dosa dan pelanggaran yang pernah kita buat di hadapan Allah yang dengan perantaraan Tuhan Yesus Kristus maka itu tidak akan mendatangkan maut, tetapi sebaliknya kalau kita tidak mau mengakui segala dosa dan pelanggaran yang pernah kita buat di hadapan Allah, maka upah dosa adalah maut.
Renungan:
”Carilah Tuhan Selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat” (Yesaya 55:6) “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan” (Kisah Rasul 3:19).
Jangan berbuat dosa, sebab anak cucumu bisa tertimpa akibatnya.
No comments:
Post a Comment