Ayat Bacaan : Hakim-Hakim 8:22-35; Roma 12:12
“Setelah Gideon mati, kembalilah orang Israel berjalan serong dengan mengikuti para Baal dan membuat Baal-Berit menjadi allah mereka”
(Hakim-Hakim 8:34).
Jatuh bangun di dalam dosa! Itulah bangsa Israel. Meskipun bangsa ini tidaklah lebih baik dari bangsa lain, namun Allah tetap memakai bangsa ini untuk mewujudkan rencananya yang kekal melalui keselamatan di dalam Yesus.
Setelah pemimpin besar mereka, Gideon, meninggal dunia, bangsa Israel kembali lagi kepada perbuatan mereka yang jahat. Mereka seperti anak-anak ayam yang kehilangan induknya. Celakanya mereka lari kepada penyembahan berhala. Mereka mengikuti para Baal dan membuat Baal-Perit menjadi allah mereka. Mereka tidak takut lagi kepada Allah. Mereka mengabaikan hukum-hukum Allah.
Tidak ubahnya dengan bangsa Israel, tidak sedikit orang Kristen yang akhirnya kembali kepada kehidupan yang lama. Mungkin salah satu sebab adalah ketika mereka kehilangan seorang figur, entah itu pendeta mereka, guru mereka, orang tua mereka, atau orang-orang yang dekat dengan mereka. Mungkin mereka kecewa. Mungkin mereka tidak dapat menerima kenyataan ini. Tetapi haruskah pelariannya kepada perkara duniawi?
Daud adalah raja yang bergelimang dengan kekaayaan, tetapi juga sarat dengan masalah. Bacalah kitab Mazmur. Di sana Anda akan menemukan berbagai ekspresi yang ditunjukkan Daud. Misalnya Daud berkata, “Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari
bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya” (Mazmur 18:7). Jadi dalam masa kesesakan, berlari kepada Allah adalah jalan terbaik. Begitu juga bila Anda ditinggal mati oleh orang-orang yang Anda sayangi, di puncak kesedihan itu Anda jangan berlari ke lain tempat, kecuali kepada Allah. Selain Allah, Anda hanya menemukan tempat yang berbahaya dan mencelakakan.
Bangsa Israel selalu saja mengulangi kesalahan berulang-ulang. Itu terjadi pada zaman Perjanjian Lama, sedangkan kita yang disebut dengan orang Israel rohani dan hidup pada zaman Perjanjian Baru, kita pastilah tidak sama dengan mereka. Kita tetap kuat di dalam Allah ketika persoalan datang.
Renungan:
Apakah Anda baru saja ditinggal pergi oleh orang yang Anda sayangi? Anda kecewa? Anda merasa seolah-olah Allah terlalu cepat memanggilnya? Jangan sedih, sebab Allah menyayangi Anda. Jadi berlarilah kepada Allah dan sampaikan semua keluh kesah Anda.
Di puncak kesedihan, berlarilah ke puncak gunung Allah.
No comments:
Post a Comment