Ayat Bacaan : Hakim-Hakim 5:1-31; Kolose 3:16
“Pada hari itu bernyanyilah Debora dan Barak bin Abinoam, demikian: Karena pahlawan-pahlawan di Israel siap berperang, karena bangsa itu menawarkan dirinya dengan sukarela, pujilah TUHAN!”
(Hakim-Hakim 5:1-2).
Tidak ada nyanyian tanpa kemenangan. Sebab nyanyian pujian selalu menjadi tanda adanya kemenangan. Nyanyian pujian selalu menjadi tanda hati yang percaya kepada janji-janji Allah. Itulah yang dilakukan oleh Debora. Debora menyanyikan nyanyian keberanian dan nyanyian kemenangan bagi bangsa Israel atas musuh-musuhnya.
Debora juga menyanyikan nyanyian nubuatan yang menggentarkan musuh-musuhnya. Lihat saja bagaimana Debora bernyanyi, “Dengarlah, ya raja-raja! Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka! Kalau aku, aku mau bernyanyi bagi TUHAN, bermazmur bagi TUHAN, Allah Israel.” (ayat 3). Saya percaya Debora tidak akan menyanyikan pujian cengeng tetapi dia pasti akan menyanyikan nyanyian pengagungan bagi Tuhan. Nyanyian seperti inilah yang akan membawa surga hadir di tengah-tengah umat-Nya.
Bila kita membaca seluruh pasal 5 hari ini tentu kita akan temukan bagaimana Debora sangat mempercayai keperkasaan dan kedahsyatan Tuhan. Apa akibatnya? “Demikianlah akan binasa segala musuh-Mu, ya TUHAN! Tetapi orang yang mengasihi-Nya bagaikan matahari terbit dalam kemegahannya. Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya” (ayat 31).
Bagaimana dengan keadaan kita hari ini? Apakah kemenangan terasa terlalu jauh dari kita? Ataukah kelesuan menghimpit kemenangan yang kita rindukan selama ini? Jangan kuatir, sebentar lagi kita akan melihat kemenangan itu. Caranya? Buka mulut kita, pujilah Tuhan, nyanyikanlah nyanyian kemenangan bukan kekalahan sama seperti yang dilakukan Debora.
Sebab kemenangan tidak jauh dari kita sebenarnya. Tetapi apa kata Paulus, dekat “dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Bernubuatlah - lebih tepatnya ucapkanlah firman Tuhan bagi diri kita sendiri di waktu bangun pagi, siang hari dan malam hari. Dengan demikian nyanyian kita akan mengubah yang kalah menjadi menang, yang susah menjadi terhibur, yang sakit akan menjadi sembuh. Bukankah pemazmur dengan jelas berkata, ”Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel” (Mazmur 22:4). Bila Allah bertahta di atas-atas puji-pujian kita semua musuhnya akan diserakkan.
Renungan:
Tetapi ada satu pertanyaan lagi, bagaimana cara mulut kita bisa mengucapkan kemenangan? “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu” (Kolose 3:16). Dan hati kita juga harus penuh dengan firman Allah (Matius 12:35).
Orang yang bersorak bagi Tuhan kemenangan ada di tangan.
No comments:
Post a Comment