Wednesday, September 13, 2017

Jangan Jamah!

Ayat Bacaan ; 1 Samuel 26:1-25; Matius 13:57
“Tetapi kata Daud kepada Abisai: “Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?”
(1 Samuel 26:9).


Kalau ada seorang kesatria yang benar-benar kesatria Daudlah orangnya. Dia benar-benar tidak takut menghadapi siapa saja. Semua lawan-lawannya dibabat habis, termasuk Goliat. Tetapi saat berhadapan dengan Saul, Daud benar-benar bersikap berbeda. Dia punya kesempatan menghabisi Saul tetapi hal itu tidak dilakukannya. Apakah Daud takut dengan Saul? Tidak! Daud lebih takut kepada Tuhan dari pada kepada Saul. Tetapi mengapa Daud tidak segera menghabisinya? Alasannya sederhana “Jangan… menjamah orang yang diurapi TUHAN….?” 

Daud tahu batasan yang harus dia lakukan. Dia sangat menghargai otoritas di atasnya. Dia anti pemberontakan. Sekalipun Daud tahu Roh Tuhan telah beranjak dari Saul bukan berarti dia bisa menyingkirkan Saul dengan caranya sendiri. Daud lebih percaya kepada cara Allah. Seperti pada mulanya Saul diangkat menjadi raja oleh Allah biarlah Allah sendiri yang akan menurunkannya bukan melalui cara kudeta. Sebab bila Daud melakukannya maka Daud akan berurusan dengan yang mengurapinya. Siapa? Tuhan sendiri.

Hati Daud sangat menghargai urapan Tuhan atas orang lain, Saul, seperti dia menghargai urapan Tuhan yang ada atas dirinya sendiri. Daud tahu risiko mengusik orang yang diurapi Tuhan. Sikap seperti ini seharusnya dimiliki oleh orang percaya yang hidup dalam Perjanjian Baru. Orang percaya harus berani menghargai urapan Tuhan yang bekerja pada diri orang percaya lainnya. Ada satu contoh di dalam Alkitab tentang orang-orang yang tidak menghargai urapan. Mereka adalah orang-orang Nazaret tidak menghargai urapan yang ada pada diri Yesus. Mereka tidak menyambut Yesus sebagai orang yang  diurapi. Tidak heran Yesus berkata, ”Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." (Matius 13:57).

Mungkin Anda berkata, ”Aku tidak pernah menjamah atau membunuh atau memukul seorang hamba Tuhan yang diurapi?” Benar! Tetapi bila Anda mengata-ngatai seorang hamba Tuhan yang diurapi dengan menyebarkan kabar buruk maka Anda sudah termasuk kriteria orang yang menjamah seorang hamba Tuhan yang diurapi. Bila Anda menjelek-jelekan seorang hamba Tuhan yang diurapi sekalipun hamba Tuhan tersebut tidak berbuat demikian maka Anda sudah menjamah orang yang diurapi.

Renungan:
Siapa sih orang diurapi itu? Mereka yang memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Siapa mereka yang memiliki Roh Kudus di dalam dirinya? kita yang telah lahir baru melalui percaya kepada Yesus. Oleh sebab kita tidak perlu takut terhadap sikap orang lain terhadap kita sebab kita sangat dilindungi Tuhan yang mengurapi kita. Orang yang berusaha menjamah kita berurusan dengan Tuhan sendiri. Tetapi jangan jamah orang percaya lainnya. Hiduplah dalam kasih Allah.


Urapan Tuhan memagari orang yang memilikinya, tetapi bila urapan Tuhan diusik mendatangkan hukuman.

No comments:

Post a Comment