Wednesday, August 16, 2017

Membunuh Pemulihan

Ayat Bacaan : 1 Samuel 7:2-17; 2 Petrus 3:9
“Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin  seumur hidup Samuel,1SAM 7:14  dan kota-kota yang diambil orang Filistin dari pada Israel,  kembali pula kepada Israel, mulai dari Ekron sampai Gat; dan  orang Israel merebut daerah sekitarnya dari tangan orang Filistin. Antara orang Israel dan orang Amori ada damai ” (1 Samuel 7:13,14).



Pemulihan adalah hal yang dinanti-nantikan oleh setiap orang di Indonesia termasuk setiap keluarga Kristen. Bukan hanya pemulihan di bidang ekonomi tetapi juga pemulihan di bidang hukum, keamanan dan kesejahteraan sosial. Pemulihan harus disadari sebagai kebutuhan hidup kita, supaya kondisi kita semakin membaik dan terus dalam keadaan baik. Namun prilaku manusia seringkali menghalangi proses pemulihan, bahkan prilaku tersebut justru membuahkan persoalan baru yang lebih rumit.

Lalu bagaimana caranya supaya hidup kita dipulihkan? Tidak ada jalan lain kecuali bertobat dan membangun hubungan baik dengan Tuhan, sebab hanya Dialah yang sanggup memulihkan keadaan kita. Dalam renungan yang kita baca, Samuel berbicara: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka  jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari  tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya..... " (ayat 3).

Setelah mendengar pernyataan Allah, bangsa Israel segera menjauhkan para Baal dan para Asytoret, lalu beribadah hanya kepada Tuhan. Mereka bukan sekedar bertobat tetapi juga menundukan dirinya kepada pemimpin rohani. Mereka patuh ketika Samuel memerintahkan mereka berkumpul dan berdoa kepada Tuhan, bahkan mereka juga berpuasa dan mengaku di hadapan Tuhan: “Kami telah berdosa kepada Tuhan.”  Saudara kita perlu terbuka di hadapan Tuhan dan mengakui kesalahan kita, lalu kita harus berubah sikap, meninggalkan semua kebiasaan buruk, berani memangkas karakter kita yang tidak baik, seperti mementingkan diri sendiri, kebencian dan dendam, lalu berani mengampuni, walaupun orang yang bersangkutan membuat kita menderita.

Kunci pemulihan itu ada pada diri kita sendiri, mau dipulihkan atau tidak. Acapkali  orang tawar menawar dengan firman Allah bahkan berbantah  dengan berbagai macam alasan. Tetapi di sisi lain seseorang cepat-cepat ingin dipulihkan. Yesaya 59:1, 2 mengingatkan bahwa tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang menjadi penghalang adalah dosa. Jika seseorang tidak mau bertobat , maka ia  sama dengan membunuh pemulihan, tetapi kalau kita sungguh-sungguh bertobat pasti terjadi pemulihan dan janji-Nya pasti digenapi.

Renungan:Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang  menganggapnya sebagai kelalaian, Ia panjang  sabar,  sebab Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan  supaya semua orang berbalik dan bertobat (2 Pettrus 3:9).      


Teruslah dalam Pemulihan Allah jangan pernah meninggalkannya.

No comments:

Post a Comment