Tuesday, August 15, 2017

Menghormati Tabut Allah

Ayat Bacaan : 1 Samuel 6:1-7:1; Yudas 1:20
“Setelah tujuh bulan lamanya tabut TUHAN itu ada di daerah orang Filistin, maka orang Filistin itu memanggil para imam dan para petenung, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang harus kami lakukan dengan tabut TUHAN itu? Beritahukanlah kepada kami, bagaimana kami harus mengantarkannya kembali ke tempatnya” (1 Samuel 6:1, 2).


Tabut Tuhan seharusnya mendatangkan berkat. Itulah yang terjadi dengan Obed-Edom, sebab Alkitab berkata, “Tiga bulan lamanya tabut Allah itu tinggal pada keluarga

Obed-Edom di rumahnya dan TUHAN memberkati keluarga Obed-Edom dan segala yang dipunyainya” (1 Tawarikh 13:14). Mengapa Obed-Edom diberkati karena adanya tabut itu, sementara orang Filistin mendapatkan malapetaka? Jawabannya sebenarnya sederhana: Obed-Edom menghargai kehadiran tabut Allah, sedangkan orang Filistin dengan sembarangan menempatkan tabut itu di samping berhala Dagon!

Kalau Anda mau diberkati, hormatilah kehadiran Allah. Sebab kita tahu bahwa kehadiran Allah terjadi di tengah-tengah umat-Nya. Saat Anda berdoa dan memuji Dia, di sanalah Allah hadir. Tabut Tuhan memang berbicara tentang gereja Tuhan. Kalau Tabernakel buatan manusia sudah menjadi puing, tidak demikian halnya dengan gereja Tuhan. Kita adalah Bait Allah. Kita adalah Rumah Allah. Dan Allah berdiam bersama kita. Sebab saat Yesus mati di kayu salib, tirai yang memisahkan ruang suci dan maha suci terbelah dari atas ke bawah. Itu tandanya Allah mau berdiam bersama umat-Nya, yaitu Anda dan saya.

Kalau saja kita menyediakan waktu yang panjang untuk bersekutu dengan Allah, pastilah akan terjadi perubahan dalam hidup kita. Semakin Anda akrab dengan Allah tentunya itu akan mengubah Anda juga. Selama ini kita terbiasa hidup dalam serba instan dan cepat. Mau makan cari yang instan. Mau minum kopi, cari yang instan juga. Dan gaya hidup semacam ini terbawa kepada hubungan pribadi kita dengan Allah. Kita menjadi manusia yang tidak sabaran. Begitu berlutut, maunya Tuhan datang kepada kita saat itu juga. Saat datang kepada Allah, kita menjadi manusia yang terburu-buru menyampaikan permintaan. Tidak ada waktu yang tersisa buat Tuhan berbicara. Itu bukan cara yang baik untuk menghormati kehadiran Allah. 

Renungan:
Kalau tabut Tuhan dihormati, maka berkat akan datang. Kalau tidak kutuk yang datang. Belajarlah untuk menghormati kehadiran Allah dalam hidup kita. Lakukanlah yang baik dan berdoalah dengan bersabar sampai Allah puas bercakap-cakap dengan kita.


Siapa menghormati hadirat Allah akan menerima berkat.

No comments:

Post a Comment