Monday, August 14, 2017

Jangan Disandingkan!

Ayat Bacaan : 1 Samuel 5:1-12; 2 Korintus 6:14-17
“Tetapi ketika keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal”
(1 Samuel 5:4).


Tabut Allah tidak kehilangan kuasanya. Allah masih menjadikan tabut-Nya sebagai simbol kehadiran-Nya. Terbukti, ketika Dagon, berhala orang Filistin itu harus dibuat “kalang kabut” dan akhirnya pecah ketika disandingkan dengan tabut Allah. Tidak mungkin berhala berkoalisi dengan Allah. Tidak mungkin dosa dan kekudusan membentuk aliansi. Paulus sendiri berkata, “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya” (2 Korintus 6:14, 15). Lalu dengan tegas Paulus berkata juga, “Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu” (2 Korintus 6:16, 17).

Alkitab jelas berkata agar ada perbedaan antara kita dengan dunia ini. Jangan mencoba menyandingkan kekudusan dengan kenajisan. Kedua unsur ini tidak dapat disatukan. Ini seperti air dan minyak yang tidak dapat bercampur.

Anehnya, banyak orang Kristen yang masih mencoba menjadi bunglon, dengan cara menjadi orang suci pada hari Minggu, tetapi Senin sampai Sabtu menjadi “orang kudis” alias bergelimang di dalam dosa. Alasan mereka kasih karunia Allah begitu hebat dan Allah pasti mengampuni. Suatu saat orang seperti ini akan dihakimi dan mereka akan dipaksa untuk membuat pilihan: memilih Allah atau Dagon; kehidupan atau kematian; berkat atau kutuk; surga atau penghukuman.

Renungan:
Hiduplah di dalam kekudusan supaya Allah senantiasa hadir dalam hidup kita. Jangan mencoba menyandingkan Allah dengan dosa, sebab Allah membenci dosa.


Allah membenci dosa; setan membenci kekudusan.

No comments:

Post a Comment