Thursday, August 17, 2017

Cara Allah Yang Terbaik

Ayat Bacaan : 1 Samuel 8:1-22; 1 Tesalonika 2:12
“Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada Tuhan” (1 Samuel 8:6).


Anda pasti setuju bahwa bangsa seharusnya dipimpin oleh seorang raja. Di muka bumi ini semua bangsa mempunyai rajanya masing-masing. Jadi tidak heran bila saat itu bangsa Israel merasa kurang “sreg” kalau tidak mempunyai raja. Mereka merasa belum menjadi suatu bangsa kalau tidak mempunyai raja. Apalagi saat itu mereka kehilangan seorang pemimpin hebat, yakni Samuel, yang digantikan oleh anak-anaknya. Namun anak-anak Samuel melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak pantas. Mereka sama sekali tidak pantas dianggap sebagai pemimpin. Jadi saat itu mereka mengalami krisis kepemimpinan. Jadi mereka menghendaki seorang raja. Ini adalah permohonan nasional. Karena seluruh rakyat Israel menghendaki seorang raja, sebagaimana bangsa-bangsa di sekitar mereka juga mempunyai rajanya masing-masing.

Ini bukanlah ide yang baik. Sebab mereka hendak menggantikan Allah sebagai raja dan digantikan dengan manusia. Coba Anda baca nyanyian Musa dan orang Israel di Keluaran 15. Mereka berkata, “Ngeri dan takut menimpa mereka, karena kebesaran tangan-Mu mereka kaku seperti batu, sampai umat-Mu menyeberang, ya TUHAN, sampai umat yang Kauperoleh menyeberang. Engkau membawa mereka dan Kaucangkokkan mereka di atas gunung milik-Mu sendiri; di tempat yang telah Kaubuat kediaman-Mu, ya TUHAN; di tempat kudus, yang didirikan tangan-Mu, ya TUHAN. TUHAN memerintah kekal selama-lamanya” (Keluaran 15:16-18).

Jadi sejak Allah menuntun mereka dari Mesir sampai saat sebelum mereka meminta raja, Allah yang menjadi raja. Sebenarnya Allah akan terus memerintah sampai janji-Nya digenapi bahwa Dia akan membangkitkan seorang raja dari keturunan Yehuda. Nubuatan ini dinyatakan pada Kejaduan 49:8-12. Jadi jelas bahwa Allah sebenarnya mempersiapkan seorang raja, tetapi bangsa Israel terburu-buru dan dengan ceroboh meminta raja dan itu dikabulkan. Akibatnya, dari 41 raja yang pernah memerintah di Israel, hanya 11 raja yang tercatat mengikuti hukum Allah.

Tidak semua cara Allah memang sesuai dengan hati kita. Tetapi bila kita izinkan Allah bekerja sesuai dengan cara-Nya, maka kita pasti melihat yang baik.

Renungan:
Kehendak Allah adalah yang terbaik. Mungkin pikiran kita tidak sejalan dengan kemauan Allah, tetapi yakinlah bahwa cara Allah itu terbaik!


Kehendak Allah adalah yang terbaik.

No comments:

Post a Comment