Tuesday, September 19, 2017

Perintah Berat?

Ayat Bacaan : 2 Samuel 1:1-16; Markus 11:25
“Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang” 
(2 Samuel 1:1-16).
 

Mensyukuri kesialan orang yang tidak kita sukai mungkin akan kita anggap wajar. Bahkan tanpa sadar sumpah serapah keluar dari hati kita supaya musuh kita itu mati. Tetapi lain halnya dengan Daud. Kita tahu persis bagaimana Saul dengan segenap hati dan kekuatannya berusaha membunuh Daud. Kita tahu juga bagaimana Saul tidak henti-hentinya mencoba memusnahkan Daud dari muka bumi ini. Tetapi apa balasan Daud? Dia tetap berbuat baik bahkan menangisi kematian Saul. Bukan tangisan kepura-puraan, tetapi tangisan dari duka yang dalam.

Mengasihi musuh mungkin menjadi pelajaran yang terberat untuk menjadi murid Yesus. Kalau boleh protes kepada Allah agaknya mengasihi musuh inilah yang akan kita ajukan keberatannya untuk dicantumkan sebagai perintah Allah. Perintah yang terlalu berat. Tetapi benarkah demikian?

Ada beberapa alasan mengapa Anda mempunyai kemampuan untuk mengampuni musuh Anda:

Pertama, Anda adalah ciptaan baru. Alkitab berkata bahwa kita adalah ciptaan baru (2 Korintus 5:17). Ini bukan sekedar berbicara mengenai status Anda yang Kristen itu, tetapi dalam diri Anda telah terjadi perubahan yang amat dahsyat. Anda adalah ciptaan baru dengan potensi baru dan kemampuan baru. Itu sama juga artinya bahwa Anda tidak lagi menjadi milik dunia ini, tetapi milik Allah.

Kedua, perintah Allah diberikan berarti Allah tahu bahwa Anda mampu melakukannya. Tidak adil bukan kalau seandainya Allah memberikan perintah kepada kita yang terlalu berat sehingga kita tidak bisa melakukannya? Jadi dalam hal ini, perintah mengasihi musuh, adalah perintah yang bisa kita lakukan. 

Ketiga, Anda mempunyai Penolong yang dinamakan Roh Kudus. Dia adalah Roh Allah yang berdiam dalam diri orang benar. Dia disebut Penolong sebab Dia akan menolong kita (Yohanes 14:16). Sudahkah Anda meminta tolong kepada-Nya supaya Anda bisa mengasihi musuh?

Renungan:
Meneladani Daud bukan sekedar pada keberanian dan imannya untuk mengalahkan Goliat, tetapi juga saat dia mengampuni dan mengasihi Saul. Anda mempunyai musuh? Praktekkan firman Allah dan kasihilah dia.


Mengasihi musuh itu biasa bagi orang benar.

No comments:

Post a Comment