Wednesday, January 28, 2015

Berperang Melawan Daging


Ayat bacaan : 2 Korintus 12:16-21; Amsal 11:20

“…… Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan”
(2 Korintus 2:20).

Saya pikir, khotbah yang paling bagus dan mengesankan pendengarnya adalah perilaku kehidupan kita. Kalau Anda berkhotbah atau bersaksi, tetapi hidup Anda masih penuh dengan perbuatan daging, orang-orang akan mencibirkan bibirnya kepada Anda. Paulus mempunyai alasan yang kuat mengenai kekuatirannya akan adanya berbagai perbuatan daging yang mencemari kekudusan Tuhan. Api yang telah dikobarkan di jemaat Korintus dikuatirkan dipadamkan oleh orang-orang Korintus sendiri. Dan kalau api Roh Kudus mulai padam, akan muncul ulat-ulat yang akan menggerogoti iman mereka. Anda ingat, kapan Anda merasakan api Roh Kudus yang membakar roh Anda? Dua tahun lalu? Lima tahun lalu? Atau lebih dari sepuluh tahun lalu?

Lalu bagaimana dengan api itu sekarang? Bersamaan dengan padamnya api Roh Kudus itu, maka bermunculan pula “serigala kelaparan” (baca: daging) yang menguasai kehidupan Anda lagi. Perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan adalah beberapa “serigala” buas yang bermunculan dalam hidup Anda. Saudara, akuilah bahwa musuh kita yang paling berat adalah daging. Setiap hari kita berperang melawan daging yang bertentangan dengan hati kita. Firman Tuhan berkata, “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh” (Roma 8:4). Jadi dengan apa yang kita pikirkan, maka kita akan tahu apakah kita hidup menurut daging ataukah roh? Kalau pikiran Anda dipenuhi dengan hawa nafsu dan kenikmatan dunia, Anda masih hidup di dalam daging.

Alkitab berkata, “Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup” (Roma 8:13). Mematikan daging bukanlah pekerjaan Roh Kudus. Daging juga bukan Setan, jadi tidak dapat ditengking. Lalu bagaimanakah kita mengalahkan daging? Dengan mematikannya oleh bantuan Roh Kudus. Anda sendiri yang harus mendisiplinkan dan melumpuhkan keliaran daging Anda. Dan jangan beri sembarang tempat kepada pancaindera Anda, sebab di situlah pintu menuju dosa.

Renungan: 
Anda kecewa dengan rekan sesama gereja? Atau Anda ditipu oleh seorang diaken yang selalu berpakaian jas selama ibadah? Atau pendeta Anda yang menyakitkan hati Anda? Sadarilah bahwa kita semua masih bergumul dengan daging. Janganlah kita dikuasai oleh kebencian, salah satu produk daging kita.

Matikanlah daging supaya rohmu kuat.

No comments:

Post a Comment