Tuesday, January 27, 2015

Pujian Dari Allah


Ayat bacaan : 2 Korintus 10:12-18; Yeremia 17:10 
“Sebab bukan orang yang memuji diri tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan” 
(2 Korintus 10:18).

Setiap orang ingin dipuji. Istri ingin dipuji oleh suaminya dan begitu juga sebaliknya suami ingin dipuji oleh istrinya. Orang tua ingin dipuji oleh anaknya sebaliknya anakpun ingin dipuji oleh orang tuanya. Kita dipuji bukan oleh karena hal yang biasa, namun dipuji karena kita benar-benar dinyatakan berhasil dan sukses dalam tugas atau pekerjaan. Pujian manusia tidak selamanya bermaksud baik. Ada orang memuji dengan maksud tulus dan ada juga orang memuji untuk menjerumuskan. Pujian yang tulus pun tidak selamanya membawa kita kepada kebaikan. Tergantung bagaimana kita menanggapinya. Pujian ada yang berdampak positif dan ada juga berdampak negatif. Pujian yang berdampak negatif, apabila pujian itu membuat kita terlena atau “besar kepala” lalu kita menjadi takabur. Ada dua macam sumber pujian. Ada pujian yang berasal dari manusia yang sifatnya hanya sementara, ada pula pujian dari Allah yang bersifat kekal.

Rasul Paulus menandaskan bahwa orang yang dipuji Allah yang tahan uji. Jangan Anda salah mengerti dengan pujian ini. Kata yang diterjemahkan di sini bukan berarti sanjungan atau pujian dalam arti pengagungan. Tetapi pujian ini berarti orang yang diuji. Saya perhatikan, kata yang diterjemahkan ini berasal dari kata dokimos yang digunakan dalam ayat, “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji [dokimos], ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia” (Yakobus 1:7). Terjemahan lain untuk dokimos adalah “approved” (disetujui). Jadi saya melihat bahwa artinya adalah orang yang mendapat “rekomendasi” Allah, karena tahan ujinya. Orang Kristen memang banyak, tetapi tidak semuanya tahan uji. Tidak semua orang mendapatkan “approved” dari Allah. Anda harus memperkuat otot-otot iman Anda supaya Anda tahan uji. Bukankah semua orang menghadapi ujian? Bukankah hidup kita itu ibarat berada di padang gurun?

Renungan: 
Kalau Anda mempunyai anak, Anda akan tahu karakter mereka masing-masing. Ada yang cengeng, yang lembut, yang berani, dan mungkin ada yang bisa bersikap dewasa. Begitu juga Allah memandang kita dan melihat bahwa masing-masing dari kita berlainan: ada yang rapuh, yang teguh, yang kuat, dan yang tahan uji. Anda jenis yang mana? 

Orang yang tahan uji disukai Tuhan.

No comments:

Post a Comment