Monday, June 8, 2015

Tikhikus - Sahabat Sejati


Ayat bacaan : Kolose 4:7-9; Amsal 18:24

Semua hal ihwalku akan diberitahukan kepada kamu oleh Tikhikus, saudara kita yang kekasih, hamba yang setia dan kawan pelayan dalam Tuhan” 
(Kolose 4:7)

Tikhikus. Apa? Siapa Tikhikus itu? Itulah pertanyaan spontan yang dilontarkan bila kita menyebut nama “Tikhikus”. Saya yakin Anda tidak akan memilih nama ini untuk Anak Anda, kendati nama ini ada di Alkitab.

    Tikhikus mempunyai reputasi yang cukup baik. Paulus sendiri menyebutnya dengan “hamba yang setia” dan “kawan pelayan dalam Tuhan”.

    Kalau saya mencari teman saya akan mencari teman seperti model Tikhikus ini. Mengapa? Sebab dia adalah model teman yang setia dan selalu menemani saat kita berada dalam kesusahan. Ingat, saat itu Paulus berada dalam penjara ketika ia menyebut Tikhikus dengan “hamba yang setia” atau “kawan”. 

    Paulus bukanlah hamba Allah yang rohaninya selalu berada di puncak. Kadangkala ia letih. Kadangkala ia lelah, juga capek secara fisik dan mental menghadapi ancaman dan teror orang-orang yang memusuhi Injil. Apalagi teman-temannya sebagian meninggalkannya dan tidak mempedulikan dia lagi. Pada saat itulah ia membutuhkan seorang sahabat yang mau mengerti dia. Salah satu yang dia temukan adalah Tikhikus. Saya yakin Tikhikus datang sebagai sobat yang mampu memberikan penghiburan kepadanya.

    Firman Tuhan berkata, “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara” (Amsal 18:24). 

    Dua jenis teman disebutkan di sini: yang mendatangkan kecelakaan dan yang karib alias yang dapat memberikan penghiburan kepadanya. Dan semua orang Kristen yang kita temui adalah sahabat kita, namun sayangnya tidak semuanya adalah baik. Sebagian dari mereka adalah parasit yang hanya mencari keuntungan diri sendiri. Mereka bukanlah orang Kristen yang bertipe Tikhikus.

    Marilah kita menjadi teman yang baik bagi saudara kita. Perhatikanlah segala kesusahan mereka dan datanglah kepadanya, sebab saat itulah ia membutuhkan Anda. Setidak-tidaknya sepatah kata yang lemah lembut akan memberikan penghiburan kepadanya.

Renungan:
    Saudara, jadilah sahabat yang baik bagi orang lain. Sahabat yang baik itu selalu menemani dan memberikan penghiburan di saat temannya mendapatkan kesusahan. Jangan menjadi Yudas Iskariot yang menjual Sahabat dan Gurunya sendiri.

Sahabat sejati adalah kawan di saat susah.

No comments:

Post a Comment