Ayat Bacaan : Kejadian 21:8-21; Galatia 5:17 ”Berkatalah Sara kepada Abraham: ”Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak” (Kejadian 21:10)
Kelihatannya sikap Sara mengusir Hagar dan Ismael anaknya keluar dari rumahnya tidak manusiawi. Memang secara manusia hal itu kelihatan kejam. Tetapi apa yang dilakukan oleh Sara mendapat dukungan dari Tuhan. ”Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: ”Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu haruslah engkau mendengarkannya.......” (Kejadian 21:12). Dukungan Allah terhadap pengusiran Hagar dan Ismael ini semata-mata untuk kepentingan Allah yang lebih besar.
Mengapa? Sebab Allah punya urusan dengan Ishak sebagai keturunan sah Abraham. Sebab dari Ishaklah janji Allah akan digenapi. Sebab dari Ishaklah nantinya akan bangkit sang Mesias dan Juru Selamat dunia. Agar rencana-Nya ini berhasil maka tidak ada jalan lain kecuali Ismael harus dipisahkan dari Ishak. Selama Ismael masih hidup bersama Ishak maka rencana-Nya tidak akan pernah terlaksana. Sebab Ismael akan terus menerus menuntut hak-haknya dan membuat keributan di tengah-tengah keluarga Sara yang pada akhirnya......Anda bisa bayangkan sendiri. Oleh sebab itu Sara dengan tegas dan tidak mau kompromi terhadap kehadiran Ismael.
Sara tahu bahwa Ishaklah yang berhak atas janji Allah yang diberikan kepada suaminya. Sebab Ishak lahir karena perjanjian sedangkan Ismael lahir karena nafsu. Ishak adalah anak perjanjian sedangkan Ismael adalah anak perhambaan. Ishak adalah gambaran manusia rohani dan Ismael adalah gambaran manusia daging. Keduanya juga menjadi gambaran ”keinginan daging [yang] berlawanan dengan keinginan Roh.” Keduanya bertentangan satu sama lainnya.
Itu juga yang terjadi di dalam diri kita selama ini. Pertentangan keduanya terus berkecamuk di dalam diri kita. Mana yang kuat itu yang menang. Namun kita harus bersikap tegas seperti Sara. Kita harus memilih apakah kita mau hidup menurut keinginan daging atau keinginan Roh. Setiap pilihan kita membawa akibatnya masing-masing.
Renungan: Janji Allah hanya diperuntukan bagi mereka yang hidup menurut keinginan Roh. Bagaimana dengan Anda? Sudahkan Anda mengusir dan menaklukkan ”Ismael-Ismael” dalam hidup Anda? Bersikaplah tegas terhadap keinginan daging maka Anda akan menikmati surga di bumi ini.
Sikap dan pilihan kita menentukan apa yang akan kita terima.
No comments:
Post a Comment