Wednesday, August 10, 2016

Teman Yang Baik

Ayat Bacaan :  Kejadian 21:22-34; Kisah 19:23-31 “Oleh sebab itu, bersumpahlah kepadaku di sini demi Allah, bahwa engkau tidak akan berlaku curang kepadaku, atau kepada anak-anakku, atau kepada cucu cicitku; sesuai dengan persahabatan yang kulakukan kepadamu, demikianlah harus engkau berlaku kepadaku dan kepada negeri yang kautinggali sebagai orang asing” (Kejadian 21:23).

Pada Oktober tahun 1993, di kota Worcester,  Massachusettes, polisi menemukan mayat seorang wanita tua di dapur rumahnya. Anehnya, wanita tua ini diperkirakan meninggal dunia empat tahun yang lalu. Polisi memperkirakan ia meninggal dunia pada usia 73 tahun karena “penyakit tua”. Sebab pada saat itulah ia melakukan transaksi di bank terakhir kalinya.

Bagaimana mungkin seseorang dapat terisolasi dari lingkungannya, sampai-sampai tidak ada yang tahu kematiannya?

Menurut surat kabar setempat, empat tahun yang lalu tetangganya sebenarnya sudah menelepon polisi untuk melaporkan ketidakberesan di rumah wanita tua tersebut, namun ketika polisi menelepon saudaranya diberitahukan kalau wanita tua itu pergi ke rumah jompo. Karena itu polisi menghentikan pengiriman surat ke rumahnya. Salah satu tetangganya bahkan memerintahkan anaknya untuk membersihkan rumput di rumahnya. Tetangga lainnya meminta perusahaan pemanas untuk menghentikan pasokan gasnya sebab pipanya sudah membeku. Sepertinya tidak terjadi apa-apa, namun di dalam rumah itu seorang sedang berbaring dalam keadaan tak bernyawa.

Kakak wanita tua itu mengakui kalau mereka sudah tidak seakrab ketika ibu mereka masih hidup. Dan buktinya telah terlihat.

Saudara, bagaimana Anda memandang sebuah persahabatan? Persahabatan lebih dari sekedar berbincang-bincang dan bersenda-gurau. Dan dari ayat pembacaan hari ini kita juga melihat persahabatan yang terjalin antara Abraham dengan Abimelekh. Kita juga harus menjalin persahabatan, terutama dengan rekan-rekan seiman. Persahabatan yang baik dan tulus tentunya akan menguntungkan. Misalnya saja Paulus yang bersahabat dengan pembesar dari Asia membawa keuntungan baginya, sebab pada saat terjadi huru-hara, Paulus mendapatkan peringatan dari para pembesar tersebut (Kisah Para Rasul 19:31).

Seorang teman sejati akan nyata terlihat ketika kita berada dalam kesusahan. Teman sejati akan menyertai dan mendorong kita ketika kita lemah dan tak berdaya. Teman yang tepat akan memberikan semangat di dalam hidup kita.

Renungan: Pilihlah teman yang tepat. Dan jadilah juga seorang teman yang baik dan menguatkan. Dalam hubungan antar teman tersebut nama Allah kita dapat dimuliakan.

Teman yang baik lebih berharga dari uang yang banyak.

No comments:

Post a Comment