Tuesday, August 23, 2016

Persembahan Yang Cacat

Ayat Bacaan : Kejadian 27:41-28:9; Matius 5:23, 24 “Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh” (Kejadian 27:41).

Bukan salah Yakub ketika ia memperoleh hak kesulungan dari Esau, meskipun dengan cara yang cerdik dan agak licik. Justru Tuhan membenci perbuatan Esau yang merendahkan hak kesulungannya. Masalahnya hati Esau kini terluka. Ia merasa dibodohin oleh adiknya sendiri. Dan api dendam pun segera membara di dalam dadanya.

Saudara, bukan hal yang aneh kalau adik dan kakak berantem. Dari hal yang sepele mereka bisa saling membunuh, dan mereka lupa bahwa mereka dilahirkan dari rahim yang sama. Tetapi api dendam itu sepertinya tidak bisa dipadamkan lagi.

Apakah sedang menghadapi kasus yang sama dengan Esau dan Yakub : saling bertikai di antara sesama keluarga? Melalui renungan ini Allah merindukan adanya perdamaian dan jabat tangan yang erat antara Anda dengan orang yang selama ini Anda anggap sebagai musuh Anda. Kalau api dendam itu masih membakar hati Anda, selama itu pula Anda tidak dipenuhi dengan damai sejahtera. Padahal Yesus sendiri berkata, “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu” (Matius 5:23, 24).

Tuhan Yesus memberikan peringatan serius akan kebencian yang masih tersimpan di dalam hati. Setiap persembahan yang diberikan kepada Allah namun masih menyimpan bara api dendam, maka persembahan itu tidak berkenan kepada Allah. Persembahan itu menjadi persembahan yang cacat. Begitu seriuskah sampai-sampai ada istilah “persembahan cacat”. Ya! Selama ini Anda kehilangan berkat yang seharusnya menjadi milik Anda, namun kebencian  dalam hati Anda telah melebur berkat itu menjadi abu yang tiada berguna.

Hidup dalam perdamaian dengan semua orang itu sungguh nikmat. Anda bisa tidur dengan nyenyak, Anda bisa makan dengan nikmat, dan apa saja yang Anda lakukan akan menyebabkan Anda tenteram, sebab hidup Anda penuh dengan kasih ilahi.

Persoalannya bukanlah beratnya kesalahan saudaramu itu, tetapi maukah Anda mengampuninya? Selebihnya Roh Kudus yang akan mengambil alih.

Renungan: Sakit, sedih, dan marah. Tiga kata ini berbaur menjadi satu menjadi dendam kesumat. Tuhan mau Anda mengalahkan dendam dalam hati Anda. Datanglah kepada-Nya dan katakan : Tuhan aku mau mengampuninya, namun berikan aku kekuatan untuk melakukannya.

Dendam adalah persembahan yang menyenangkan hati pangeran kegelapan.

No comments:

Post a Comment