Sunday, October 2, 2016

Tuhan Merasakan Kesengsaraan

Ayat Bacaan : Keluaran 4:18-31; Ibrani 4:15 “Lalu percayalah bangsa itu, dan ketika mereka mendengar, bahwa   TUHAN telah mengindahkan orang Israel dan telah melihat   kesengsaraan mereka, maka berlututlah mereka dan sujud   menyembah”  (Keluaran 4:31).

Kita tentunya ingat akan mazmur yang berbunyi: “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh  tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.  Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di  ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku” (Mazmur 139:7-10)     

Mazmur mengajar kita untuk mengerti dan memahami bahwa Allah itu beserta dengan kita, ia melihat jalan hidup dan aktifitas kita sepanjang hari. Ia tahu persis bagaimana keadaan dan kondisi kita hari-hari ini, entah kita bersukacita atau kita sedang menderita. Ia tahu isi hati kita yang menjerit, yang kepahitan, yang sedang dalam pergumulan. Ia tahu tangisan kita, Ia tahu penindasan dan kesengsaraan yang sedang kita hadapi. Dan satu hal yang perlu kita ketahui, saat Allah mengetahuinya Ia tidak berdiam diri.

Firman-Nya meneguhkan: “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang ttidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,  sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak  berbuat dosa” (Ibrani 4:15).

Ia datang untuk memberi hidup dan memberinya dalam segala kelimpahan. Tuhan Yesus Kristus adalah sumber jawaban dan kekuatan kita, kasih dan kuasa-Nya nyata dalam hidup anak-anak-Nya. Ia mau kita datang mendekat kepada-Nya. Demikian juga saat itu ketika bangsa Israel mendengarkan Musa dan Harun, mereka percaya kepada Allah Elohim lalu sujud menyembah Dia. Pertolongan-Nya nyata dan luar biasa, perbuatan-Nya ajaib, apa yang tidak pernah dipikirkan bangsa Israel untuk bebas dari Mesir, Allah sudah memikirkan kebebasan mereka. Allah menyediakan tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madunya. Allah menyediakan dan menjamin hidup umat-Nya, termasuk dalam perjalanan di padang gurun, Ia memelihara dengan memberi roti manna setiap hari selama 40 tahun.

Jadi jika kita sekarang menghadapi masa-masa yang sukar, ingat Allah melihatnya. Sama seperti seorang bapa yang turut merasakan penderitaan anak-anaknya, demikian juga Ia turut merasakan kesengsaraan kita yang sedang sakit, karena dibenci dan juga dalam kesesakan. Percayalah Allah sudah memikirkan, dan Ia akan menyelesaikannya bagi saudara. Sekarang bertindaklah dengan iman, datang kepada-Nya sujud dan sembahlah Dia dengan segenap hatimu, carilah wajah-Nya, dan terima berkat-Nya.

Renungan: Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak  dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada  kita. (Roma 8:18)      

Kesengsaraan di dalam Yesus Kristus menimbulkan ketekunan.

No comments:

Post a Comment