Monday, November 14, 2016

Mengingat Perjanjian

Ayat Bacaan : Keluaran 24:1-11; Ibrani 8:9 Diambilnyalah kitab perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan   didengar oleh bangsa itu dan mereka berkata: "Segala firman  TUHAN akan kami lakukan dan akan kami dengarkan" (Keluaran 24:7).

Lewat ayat bacaan terlebih ayat yang ke –7 kita sedang diingatkan Tuhan, bahwa kita ini adalah umat yang hidup di dalam perjanjian-Nya. Perjanjian itu tidak ada satu pun yang merugikan, semuanya menguntungkan umat-Nya dan memuliakan nama-Nya. Namun seberapa banyak orang yang kadang menganggap sepi perjanjian-Nya, atau tahu tetapi mengabaikannya. Sehingga tidak heran kalau hidup kita sering kali lebih banyak diwarnai dengan putus asa, amarah ambisi pribadi, dan lain-lain.

Kata-kata firman sering dijadikan hiasan dinding dan pemanis meja belajar tetapi tidak satupun yang  di amin-kannya. Tetapi hari ini kita sedang diingatkan Tuhan untuk terus menerus mengingat janji Tuhan. Karenanya mengapa Musa saat itu mengambil kitab Pejanjian dan membacakannya keras-keras kepada umat Israel. 

Dibaca,  artinya diucapkan secara verbal, ini sangat penting sekali, Allah mau setiap orang percaya setiap hari tekun membaca Alktiab, jika perlu ayat renungannya dibaca secara berulang-ulang sampai di mengerti dan di pahami. Saudara kekasih Tuhan,  bagaimana saat teduh kita? Apakah kita menyediakan waktu khusus untuk membaca firman-Nya?

Berikutnya selain dibaca firman itu juga harus didengar, artinya di dengar secara aktif. Mendengar aktif itu artinya memperhatikan, meneliti dan berusaha memahami pesan dan janji Tuhan, kalau perlu dihafalkan. Dan selanjutnya firman itu juga harus dilakukan. Saat itu umat Israel mengambil komitmen dengan berkata secara serempak: "Segala firman  TUHAN akan kami lakukan dan akan kami dengarkan" (Keluaran 24:7).

Inilah yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita dapat mengingat janji Tuhan. Mengapa mengingat janji itu sangat penting?, sebab dengan mengingat perjanjian kita akan dituntun untuk hidup kudus, memiliki hubungan yang harmonis dengan Allah, mengerti suara Tuhan, mengerti rencana Tuhan, dan mengerti kehendak Tuhan, sehingga hidup kita diberkati Tuhan. Yang tidak kalah penting ketika kita mengingat janji-Nya iman kita diteguhkan sama seperti Bapa iman kita Abraham. Tidak ada dasar untuk ia berharap, namun ia berharap juga, kondisi fisiknya lemah, tetapi imannya tetap kuat, bahkan hidupnya menyatakan kemuliaan Tuhan dan akhirnya Tuhan memberkatinya secara luar biasa  (Roma 4:18).

Renungan: ”Bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," demikian   firman Tuhan” (Ibrani 8:9).        

Aktifkan memorimu untuk terus mengingat perjanjian-Nya.

No comments:

Post a Comment