Ayat Bacaan : 2 Samuel 15:13-37; Roma 5:21
“Kemudian berbicaralah Daud kepada semua pegawainya yang ada bersama-sama dengan dia di Yerusalem : “Bersiaplah, marilah kita melarikan diri. Sebab jangan-jangan kita akan luput dari pada Absalom. Pergilah dengan segera, supaya ia jangan dapat lekas menyusul kita, dan mendatakangkan celaka atas kita dan memukul kota ini dengan mata pedang”
(2 Samuel 15:4).
Langkah seribu adalah salah satu gaya bahasa yang berarti melarikan diri. Sekarang ini banyak sekali orang yang “melarikan diri”, melarikan diri dari apa? Mungkin hampir setiap hari di media televisi dan media cetak dimuat berita tentang orang yang “melarikan diri,” misalnya: melarikan diri dengan uang perusahaan, melarikan diri dengan membawa istri orang, melarikan diri dengan membawa perhiasan teman, melarikan diri dengan membawa anak gadis, dan lain-lain. Ini semua tidak akan membawa jalan keluar tetapi malah membawa masalah baru. Contoh kasus: melarikan diri dengan membawa uang perusahaan, biasanya oleh perusahaan sudah diberikan teguran secara kepegawaian. Tetapi jika semua aturan telah dilanggar dan tidak dipatuhi maka perusahaan akan memasukkan si pembawa kabur uang perusahaan ke media massa seperti surat kabar atau bahkan ke televisi.
Mengapa Daud melarikan diri dari Yerusalem? Daud melarikan diri karena ada pemberontakan di dalam bangsa Israel yang dilakukan oleh Absalom, anaknya sendiri. Untuk menghindari pemberontakan dan pembunuhan atas keluarga dan rakyat kota Yerusalem, maka raja Daud memilih untuk “melarikan diri” dari kota Yerusalem. Di dalam pelariannya itu Daud diikuti oleh 600 orang, dan semua mengikuti kemana raja Daud pergi, dan raja Daud naik ke bukit Allah yaitu bukit Zaitun dengan melepas kasut dan memakai tudung kepala, dan semua pengikutnya pun ikut. Dan raja Daud pun menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan (2 Samuel 15:26): “tetapi jika Ia berfirman, begini : Aku tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik dimata-Nya.” Daud berserah kepada Tuhan sepenuhnya apapun kehendak Tuhan baginya. Bentuk kepasrahan Daud inilah yang membuat hati Tuhan luluh dihadapannya. Sudah saatnya kita membuat hati Tuhan Yesus luluh kepada kita, bukan malah menghindar. Itu hanya akan membawa masalah. Bersama Yesus ada jalan keluar, bersama Yesus ada kesembuhan, bersama Yesus ada pemulihan, bersama Yesus kita hidup.
Renungan:
“....Kita ini hidup oleh karena kasih karunia ...dari Tuhan Yesus Kristus” (Roma 5:21).
Datanglah kepada Tuhan, maka kau akan sanggup menghadapi masalahmu.
No comments:
Post a Comment