Wednesday, October 11, 2017

Kritik Menjatuhkan

Ayat Bacaan : 2 Samuel 16:1-23; Matius 5:16
“Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk”
(2 Samuel 16:5).


Menghadapi para kritikus yang bertendensi menjatuhkan memang menyebalkan. Di mana saja kita berada kita bertemu dengan model orang seperti ini. Kritik memang dibutuhkan untuk keseimbangan, tetapi ada kritikus yang bermaksud menjatuhkan. Seperti Simei dalam pembacaan hari ini. Dia mengutuki Daud. Dia menyalahkan Daud atas tragedi yang menimpa keluarga Saul. Dia tidak memahami kebenaran yang menyatakan bahwa Allah yang menolak Saul dan Dia memilih Daud. Kalau kita berhadapan dengan seorang yang selalu mencela kita dan berusaha menjatuhkan kita, apakah yang akan kita lakukan? Perhatikanlah apa yang dilakukan Daud menghadapi Simei.

Pertama, Daud memandang kritik dan dirinya secara jujur. Tidak semua kritik yang dialamatkan kepada kita adalah buruk. Sebagian diantaranya mengandung kebenaran. Jadi ambillah bagian yang positif itu untuk mengoreksi diri kita. Jadi jangan sewot dengan kritikan yang dialamatkan kepada kita. Bila kita mengambil bagian yang positif maka kita akan lebih disempurnakan lagi. Lagipula tidak ada manusia yang sempurna yang bebas dari kritikan. Begitu juga kita. 

Kedua, Daud teringat janji Allah dan kesetiaan-Nya. Cara kedua untuk menghadapi kritikus model Simei ini adalah mengingat janji-janji Allah dalam hidup kita. Jangan merasa kecil hati bila kritikan itu memang mengandung kebenaran. Ambillah hal yang positif. Jangan runtuh moral kita ketika kritikan itu memukul hidup kita. Sebaliknya ingatlah kembali akan janji-janji Allah bagi kita. Janji Allah digenapi tidak peduli seberapa banyak kritikan diarahkan kepada kita.

Ketiga, siap untuk dikritik. Siapa sih yang tidak pernah dikritik? Tidak mungkin ada kritikan. Kalau kita dikritik berarti kita akan ketakutan saat kritikan menimpa kita. Jadi sebaiknya kita akan gusar kalau tidak ada kritikan. Sebaiknya kita tidak tenang kalau tidak ada kritikan.

Renungan:
Daud menghadapi kritikus yang menyebalkan seperti Simei dengan cara yang positif. Sebaiknya kita juga melakukannya seperti Daud.  


Jangan takut dikritik bila kita mau maju.

No comments:

Post a Comment