Saturday, October 28, 2017

Konsistensi Dibutuhkan

Ayat Bacaan : 1 Raja-Raja 4:1-20; 1 Tesalonika 5:17
“Maka Salomo menjadi raja atas seluruh Israel”
(1 Raja-Raja 4:1).


Berada dalam lingkungan yang baik memang mendukung seseorang untuk menjadi baik. Dan itu pula yang terjadi dengan Salomo. Dia berada dalam lingkungan yang baik. Apa saja yang baik?

Pertama, dia mempunyai ayah yang baik, yakni Daud. Kita tahu bahwa Daud adalah orang yang berkenan di hati Allah. Dia mewariskan banyak pujian di kitab Mazmur kepada kita. Terlepas dari kekurangannya, Daud menjadi ayah yang baik bagi Salomo.Kedua, Salomo menerima nasihat yang baik. Sebelum Daud mangkat, dia memberikan pesan yang baik kepada Salomo. Anda bisa membaca wejangan itu di 1 Raja-raja 2:1-10).

Ketiga, Salomo memohon sebuah permintaan yang baik. Apa yang diminta Salomo kepada Allah amatlah bijak, sebab dia meminta hikmat (1 Raja-raja 3:10-13). Itu melebihi kekayaan!

Keempat, Salomo mengerjakan proyek yang baik. Proyek itu adalah sebuah bangunan yang amat mahal dan rumah itu untuk “tempat tinggal” Allah. Daud sendiri tidak diperkenankan Allah untuk mendirikan rumah itu. Jadi betapa indahnya kesempatan yang diberikan Allah kepada Salomo itu.

Kelima, Salomo menaikkan doa yang baik. Setelah Tabernakel didirikan, Salomo menaikkan doa yang luar biasa (1 Raja-raja 8:22-28).

Keenam, Salomo menulis kitab-kitab bagus. Kitab apa saja yang ditulisnya? Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Agung. Tidak dapat disangkali lagi bahwa tulisan-tulisan itu berasal dari hikmat Allah yang luar biasa.

Tetapi sayang, konsistensi Salomo tidak dapat kita tiru. Sebab pada masa akhir hidupnya, Salomo terpaut dengan banyak wanita kafir yang akhirnya hatinya dibelokkan oleh gundik ataupun istrinya itu. Seharusnya Salomo mengakhirinya dengan baik. Seharusnya Salomo memegang dengan teguh firman Allah di dalam hatinya. Dan sayang, hanya tinggal selangkah lagi akhir hidupnya akan dikenang dengan manis oleh anak cucunya, namun Salomo tersandung.

Renungan:
Lingkungan baik memang mendukung kita untuk jadi baik juga, tetapi itu pun belumlah jaminan 100% bahwa kita akan tetap baik. Konsistensi dibutuhkan. 


Komitmen tanpa konsistensi hanyalah bualan belaka.

No comments:

Post a Comment