Ayat Bacaan : 1 Raja-Raja 8:1-13; Kisah 2:17-21“Jadi TUHAN telah menepati janji yang telah diucapkan-Nya; aku telah bangkit menggantikan Daud, ayahku, dan telah duduk di atas takhta kerajaan Israel, seperti yang difirmankan TUHAN: aku telah mendirikan rumah ini untuk nama TUHAN, Allah Israel” (1 Raja-Raja 8:20).
Berbicara tentang menepati janji, Allahlah Pribadi yang paling tepat untuk menerima julukan itu. Allah sama sekali tidak pernah meleset dengan janji-Nya. Sewaktu Allah berjanji kepada Daud, “Engkau bermaksud mendirikan rumah untuk nama-Ku, dan maksudmu itu memanglah baik; hanya, bukanlah engkau yang akan mendirikan rumah itu, melainkan anak kandungmu yang akan lahir kelak, dialah yang akan mendirikan rumah itu untuk nama-Ku.” (ayat 18-19). Dan ternyata benar, Salomolah yang akhirnya mendirikan rumah untuk nama TUHAN [baca ayat 20].
Allah juga pernah berjanji akan mencurahkan Roh Kudus-Nya di akhir zaman seperti yang ditulis Yoel 2:28-29. Apakah Allah menggenapinya? Tentu! Mari kita baca dalam Kisah Para Rasul 2:17’-21. “Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia…. (ayat 17).
Janji-Nya yang pernah diucapkan-Nya seribu tahun yang lampau masih segar di ingatan-Nya sampai hari ini. Dia tidak pernah lupa sebab Dia bukan pelupa. Sebab “di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.” Artinya bagi Allah seribu tahun dan satu hari tidak ada bedanya. Waktu bagi Dia tidak menjadi masalah sebab di dalam surga tidak ada WAKTU kemarin yang ada hanya HARI INI.
Di dalam Alkitab kita temukan banyak janji-janji Allah yang disediakan bagi kita. Allah sudah siap untuk menggenapinya bagi kita. Tetapi bagaimana dengan kita, apakah kita sudah siap? Perlu kondisi yang tepat bagi Allah untuk menggenapi janji-janji-Nya. Janji Allah baru tergenapi bagi Daud setelah kondisi Salomo menjadi raja. Sering kali janji-janji Allah terlalu lama tidak digenapi dalam hidup kita karena kita mengulur-ulur waktu. Kita tidak perlu menjadi raja terlebih dahulu baru janji Allah digenapi. Tidak! Iman kitalah yang membuat janji-Nya digenapi. Tidak beriman memperlambat janji Allah digenapi. Allah tahu kondisi yang tepat kapan janji Allah digenapi dalam hidup kita.
Renungan:Tidak perlu kecewa pada Tuhan bila sampai hari ini janji-Nya belum tergenapi. Ingat tidak mungkin Allah melupakan kita. Bila Allah tidak lupa dengan kita, Dia juga tidak lupa dengan janji-Nya yang pernah disampaikan kepada kita. Percaya saja.
Yang dipegang seseorang adalah perkataannya. Peganglah perkataan Allah maka kita akan melihatnya menjadi kenyataan.
No comments:
Post a Comment