Ayat Bacaan : 1 Raja-Raja 8:22-53; Yohanes 15:7
“Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini; bahwa Engkau juga yang mendengarnya di tempat kediaman-Mu di sorga; dan apabila Engkau mendengarnya, maka Engkau akan mengampuni”
(1 Raja-Raja 8:30).
Bertahun-tahun yang lalu ada seorang wanita tua tidak mempunyai uang untuk membeli makanan. Dia berdoa, “ Oh Tuhan, berikanlah kepadaku segebok daging dan sekarung jagung untuk makananku.” Dia selalu mengulang doa itu dengan keras. Seorang ateis mencoba untuk mempermainkannya. Ia menjatuhkan sekarung jagung dan segebok daging dari cerobong asap rumahnya dan tepat mendarat di depan wanita tua itu.
Dengan sukacita wanita tua itu melompat kegirangan sambil berteriak, “Oh Tuhan! Kau telah menjawab doaku.” Lalu dia keluar dan memberitahukan kepada setiap orang di kota itu.
Tentu saja orang ateis itu tersenyum geli. Ia menertawakan dan memberitahukan kepada orang sekota bahwa bukan Allah yang menjawab doanya melainkan dia yang menjatuhkan makanan itu. Tetapi wanita tua itu berkata kepada si ateis, “Baik, mungkin memang setan yang menjatuhkannya, tetapi Allah yang mengirimkannya!”
Allah menjawab doa wanita tua itu dengan cara yang unik.
Allah memang mempunyai banyak cara untuk menjawab doa-doa kita. Atau Anda merasa bahwa Allah enggan menjawab doa-doa kita?
Dalam pembacaan hari ini Salomo telah mengerjakan proyek besar yang Allah perintahkan. Dan dalam kesempatan itu dia menaikkan doa kepada Allah. Bukankah Allah adalah tempat mencurahkan segala kebutuhan dan keperluan kita? Tidak salah! Dan itulah juga yang menjadi kerinduan kita bahwa Allah menjawab doa-doa kita.
Yesus berkata, “Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Lukas 11:9). Tetapi ada satu hal penting lagi yang Yesus sampaikan, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” (Yohanes 15:7). Jadi yang penting adalah tinggal di dalam firman-Nya!
Renungan:
Hubungan kita dengan Allah tidaklah didasarkan pada kebutuhan saja, alias kalau perlu saja kita berdoa kepada Allah, melainkan pada keintiman. Bukankah Allah berdiam di dalam kita dan itu akan terjadi keintiman antar Allah dengan umat-Nya!
Doa adalah ungkapan hati yang paling dalam dan tulus kepada Sang Pencipta.
No comments:
Post a Comment