Ayat Bacaan : 1 Raja-Raja 8:54-66; 1 Petrus 5:18
“Maka berdirilah ia dan memberkati segenap jemaah Israel dengan suara nyaring, katanya:"Terpujilah TUHAN yang memberikan tempat perhentian kepada umat-Nya Israel tepat seperti yang difirmankan-Nya; dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satupun yang tidak dipenuhi”
(1 Raja-Raja 8:55, 56).
Sejak dari mulanya Allah itu menyertai umat-Nya, tetapi dosa memisahkan hubungan yang intim antara Allah dengan manusia. Namun terpujilah Allah di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, karena kasih-Nya Ia menebus dosa manusia. Allah mau menyertai umat-Nya, dan supaya penyertaan itu nyata maka harus ada perdamaian antara Allah dan manusia. Dan Yesus Kristus melakukannya, karena itu sebelum Ia lahir ke dunia, malaikat berbicara kepada Maria, Ia akan di namakan Imanuel, artinya Allah beserta dengan kita.
Penyertaan Allah kepada kita sangat sempurna, tetapi seringkali kitalah yang kurang peka terhadap penyertaan Allah. Banyak orang berdoa meminta penyertaan Allah, namun di sisi lain banyak orang Kristen kurang bisa menghargai penyertaan Allah. Kapan hal itu terjadi? Ketika kita tidak mau mengampuni, ketika kita memandang rendah orang lain, ketika kita mulai berbohong dan menyebarkan fitnah dan ketika kita tidak menjaga kekudusan. Saat orang percaya melakukan hal ini, sesungguhnya ia sedang meninggalkan penyertaan Tuhan, dengan kata lain tidak menghargai penyertaan Tuhan.
Bagaimana menghargai penyertaan Tuhan? Barangkali hal inilah yang harus diperhatikan dan dilakukan di dalam hidup orang percaya supaya berada dalam penyertaan Tuhan. Ada lima hal yang harus kita lakukan dan perhatikan: Pertama, Condongkan hati kita secara terus menerus kepada Allah (1 Raja-raja 8:58), supaya kita bisa mengikuti segala jalan Tuhan, segala perintah-Nya, ketetapan dan peraturan-Nya. Kedua, Berpautlah dan berharaplah kepada Tuhan saja, sebagai satu-satunya pengharapan dan jaminan hidup kita (ayat 61). Ketiga, memberikan persembahan yang terbaik di dalam hidup kita, bukan hanya harta atau uang tetapi juga tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus yang berkenan keapda-Nya (1 Raja-raja 8:62, Roma 12:1). Keempat, Hidup dalam kekudusan, sebagaimana firman-Nya: Kuduslah kamu sebab Aku kudus (1 Raja-raja 8:64, 1 Petrus 1:16). Kelima, selalu bersyukur kepada Tuhan (1 Raja-raja 8:65), seperti yang dikatakan 1 Tesalonika 5:18: “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Saat itu yang dilakukan Salomo ialah mengadakan pesta perayaan.
Renungan:
Bagaimanakah hidup kita hari-hari ini adakah kita sungguh-sungguh menghargai penyertaan Tuhan, atau kita sedang menjadikan Tuhan sebagai alat kita, dipakai jika dibutuhkan, ditaruh jika tidak dibutuhkan.
Menghargai penyertaan Tuhan sama dengan menjaga hidup kita.
No comments:
Post a Comment