Wednesday, March 14, 2018

Tuhan Sayang Umat-Nya

Ayat Bacaan : 2 Tawarikh 36; Matius 7:21
“Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim  pesan  melalui  utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada  umat-Nya dan tempat kediaman-Nya. Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina   segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya.  Oleh sebab itu  murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin   lagi  pemulihan”
(2 Tawarikh 36:15,16).


Sesungguhnya Tuhan itu sayang kepada umat-Nya, tetapi seperti air susu dibalas dengan air tuba demikianlah prilaku manusia kepada Tuhannya. Tuhan selalu menyediakan apa yang menjadi kebutuhan umat-Nya, tetapi umat tidak membalas kebaikan Tuhan sebagaimana mestinya, sebaliknya  mereka justru melakukan perbuatan jahat di mata Tuhan. Beberapa kali Tuhan mengirim nabi-Nya untuk mengingatkan perbuatan jahat mereka, namun beberapa  kali juga nabi Tuhan itu ditolak bahkan diolok-olok, sehingga hal ini mendatangkan murka Allah. 

Yoyakim, Yoyakhin, Zedekia adalah raja-raja yang tidak lagi memperhatikan etika hidup yang baik, mestinya mereka menjadi contoh bagi rakyatnya dalam hal takut akan Tuhan. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Para raja melakukan hal-hal yang jahat di mata Tuhan, sehingga rakyat pun ikut berbuat jahat.

Melihat kondisi yang seperti ini, Tuhan mengambil tindakan tegas dengan cara menyerahkan bangsa ini kepada bangsa asing. Sehingga pada akhirnya bangsa Israel menjadi bulan-bulanan bangsa asing. Mereka tidak lagi menjadi negara yang berdaulat tetapi menjadi seperti boneka. Mesir misalnya, ia bisa memecat raja Yoahas dan mengangkat Elyakim saudara kandungnya sendiri yang kemudian berganti nama Yoyakim.

Kondisi ini bisa menjadi cermin di dalam hidup kita sehari-hari, betapa sering kita mendengar firman yang disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan, tetapi sering juga kita mengeraskan hati dan tidak mentaati firman Tuhan, bahkan tidak jarang kita berbantah dengan firman itu .

Inilah waktunya kita melakukan firman-Nya dan meresponi kasih sayang-Nya. Waktunya sudah singkat. Jangan lagi ada perbantahan dan kebebalan di dalam hidup kita. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).

Renungan:
Mari responi kasih sayangnya dan lakukan kehendak-Nya sebab firman Tuhan berkata: “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 7:21).


Responi rasa sayang Tuhan di dalam hidup kita sebab di situlah kunci hidup berkelimpahan.

No comments:

Post a Comment