Ayat Bacaan : Kejadian 17:1-27; 1 Petrus 1:2 “Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya: "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa” (Kejadian 17:3-5).
Rancangan Allah bukanlah racangan kecelakaan, tetapi rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera yang membawa kita kepada masa depan yang penuh dengan pengharapan (Yeremia 29:11). Allah mau setiap orang percaya tidak berjalan menurut rancangannya sendiri, tetapi masuk dalam rancangan-Nya. Namun kenyataannya banyak orang percaya yang masih masuk dalam rancangannya sendiri. Masih banyak orang yang berjalan menuruti keinginannya daripada menuruti firman-Nya.
Hal serupa juga pernah dilakukan oleh Abraham dan Sara. Ketika melihat bahwa tidak ada tanda-tanda kehamilan, maka Sara yang masih bernama Sarai memberikan budaknya yang bernama Hagar kepada suaminya. Sangkanya dengan bertindak demikian apa yang menjadi janji Allah digenapi. Namun Sara telah membuat kekeliruan besar dan saat itu ia berjalan dalam rancangannya sendiri.
Tetapi Tuhan tidak berdiam diri. Ia membimbing Abraham dan Sara untuk masuk dalam rancangan-Nya. Karenanya Ia mengubah nama Abram menjadi Abraham, dan Sarai istrinya namannya diubah menjadi Sara. Abraham ditetapkan menjadi bapa bagi segala bangsa dan Sara menjadi ibu bangsa-bangsa (ayat 16). Hal ini dilakukan Allah untuk meneguhkan janji-Nya bahwa mereka harus masuk dalam rancangan Allah supaya diberkati.
Allah menegguhkan, “Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu” (Kejadian 17:6,7).
Mendengar apa yang dikatakan Tuhan Abraham tertunduk dan tertawa serta berkata dalam hatinya, "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak" (ayat 17)?
Abraham dan Sara masuk dalam rancangan-Nya, dan akhirnya Tuhan menggenapi janji-Nya. Di masa tua dan di usia senja Sara hamil dan melahirkan seorang anak yang kemudian dinamai anak itu Ishak. Masuklah dalam rencana Allah sebab kita adalah orang-orang yang dipilih sesuai dengan rencana Allah (1 Pet 1:2).
Renungan: Sebagai orang yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28), baiklah kita berdoa seperti Ayub, “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal (Ayub 42:2).
Masuklah dalam rencana-Nya, dan tinggalkan rencana manusia.
No comments:
Post a Comment