Wednesday, July 27, 2016

Menanti Dengan Sabar

Ayat Bacaan : Kejadian 15:1-21; Ibrani 6:15 “Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu” (Kejadian 15:5).

Menunggu. Adakah pekerjaan yang lebih membosankan daripada menunggu? Pengalaman menunggu yang serasa berhari-hari lamanya, padahal cuma beberapa jam saja, itu terjadi saat menantikan kelahiran anak saya. Di depan ruang operasi yang berlangsung sekitar 2 jam, namun rasanya seperti 2 hari. Dan penantian itu memang menegangkan.

Bagaimanakah perasaan Abram ketika Allah berjanji hendak menjadikannya bangsa yang besar? Tegang, senang, gembira, was-was, atau apa? Tetapi Alkitab menyatakan bahwa Abram percaya (ayat 6). Tetapi ada satu kata yang paling penting di sini, yaitu ‘penantian’. Ada masa yang cukup panjang antara janji Allah sampai penggenapan janji itu.

Tuhan mengajarkan kesabaran kepada Abram. Alkitab menyatakan, “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” (Yesaya 40:31). Dalam penantian kepada janji Allah, orang itu akan mendapatkan kekuatan. G. Campbell Morgan berkata demikian: menantikan Allah itu tidaklah dalam kemalasan. Menantikan Allah itu tidaklah mau tidur. Menantikan Allah itu tidaklah meninggalkan suatu usaha. Menantikan Allah itu artinya, pertama, aktivitas di bawah perintah; kedua, persiapan untuk melakukan perintah yang akan datang; ketiga, kemampuan untuk tidak melakukan apa-apa sampai perintah itu diberikan.

Jadi ketika Allah berjanji kepada Anda itu berarti ada penantian yang harus Anda lakukan. Janganlah pasif, melainkan giat dan siap sedia untuk menerima kejutan tiba-tiba dari Allah ketika janji itu dinyatakan.

Apa yang Anda butuhkan saat ini dapat Anda dapatkan melalui doa kepada Allah. Allah berjanji tetapi belum tentu saat itu dilakukan-Nya. Biasanya membutuhkan proses, dan itu berarti penantian. Abram adalah contoh yang baik buat kita. Meskipun janji Allah dirasa tidak masuk akal secara manusiawi, namun ia menantikan dan percaya terhadap janji itu.

Kesalahan terbesar orang Kristen dalam menerima janji Allah adalah mudah putus asa. Padahal janji itu hampir saja Allah nyatakan, namun orang tersebut mengundurkan diri.

No comments:

Post a Comment