Tuesday, March 7, 2017

Mujizat Keledai

Ayat Bacaan : Bilangan 22:21-35; Wahyu 3:19
“Ketika keledai ini melihat Aku, telah tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan hidup.” 
(Bilangan 22:28).

Ada  hal-hal yang menarik pada saat kita melihat film kartun di televisi. Pertama Anda pasti tidak pernah menemukan kematian di sana. Sehebat apapun ancaman dan perlakukannya terhadan kawan, lawan atau musuh ya tetap tidak mati. Mungkin Anda berpikir, ”Enak ya hidup di dunia kartun.”

Kedua, tokoh-tokoh yang diperankan kebanyakan berasal dari dunia binatang atau hewan yang tidak pernah diciptakan untuk bisa berbicara bahasa manusia namun justru bisa berbicara dalam bahasa manusia sebagai alat komunikasinya dalam film kartun. Mungkin Anda pernah berpikir, ”Hewan atau binatang kok bisa ngomong? Apa ada hewan atau binatang bisa ngomong?”

Ada! Alkitab mencatat 2 binatang atau hewan yang bisa ngomong. Pertama adalah binatang ular seperti yang dicatat dalam kitab Kejadian. Memang ular tersebut hanya dijadikan jubah belaka oleh iblis. Yang ini tidak perlu kita bicarakan. Kedua adalah keledainya Bileam. Bahkan keledai tersebut sempat berkomunikasi dengan Bileam. Aneh tapi nyata. Ini adalah salah satu mujizat yang tidak pernah dianggap orang sebagai mujizat. Dan setiap mujizat yang Tuhan lakukan pasti ada tujuannya.
Yang pasti ada dua alasan mengapa “mujizat keledai” [bila boleh saya sebut] itu terjadi.

Pertama, karena Bileam bengal. Tidak heran bila malaikat Tuhan menghimpit dan memukul keledainya sebanyak tiga kali. Seharusnya sebagai seorang nabi dia harus peka dan sadar apa yang sedang terjadi tetapi sayangnya dia tidak lakukan hal itu. Dia tahu apa yang dilakukannya itu salah tetapi dia tetap melakukannya. Itu namanya bengal. 

Dosa menjadi penyebab Bileam menjadi bengal. Dosa menjadi penyebab Bileam tidak peka dengan apa yang sedang dilakukan oleh Allah. Untuk menyadarkan Bileam maka Allah harus melakukan “mujizat keledai” kepada dirinya.

Kedua, karena Bileam kompromi. Bileam kompromi dengan orang-orang yang menentang Allah terutama orang Moab. Dosa menjadikan seseorang mudah untuk berkompromi dengan dunia. Dan Bileam telah melakukan hal itu. Bileam perlu “mujizat keledai” agar sadar akan kesalahannya itu. Dan ternyata “mujizat keledai” cukup ampuh. “Lalu berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: "Aku telah berdosa, karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang” (ayat 34).

Renungan:
Kadang kala Tuhan perlu melakukan mujizat khusus yang tidak masuk akal dan tidak lazim hanya untuk menyadarkan dan mengembalikan kita kepada jalan-jalan-Nya agar kita tidak terjerumus kepada kebinasaan.

Mujizat adalah cara singkat Allah menyatakan maksud-Nya.

No comments:

Post a Comment