Wednesday, April 26, 2017

Hukuman Mati

Ayat Bacaan : Ulangan 17:2-7; Ibrani 10:26-29
“Atas keterangan dua atau tiga orang saksi haruslah mati dibunuh orang yang dihukum mati; atas keterangan satu orang saksi saja janganlah ia dihukum mati” 
(Ulangan 17:6).

Dalam sebuah pemandangan adegan hukuman mati, maka bagian yang paling mengerikan adalah saat-saat si terdakwa meregang nyawa. Saya yakin tidak ada diantara Anda yang pernah melihat prosesi sebuah hukuman mati. Kalau toh ada, pastilah Anda tidak akan melupakan pemandangan itu.

Tiap-tiap negara menerapkan cara yang berbeda dalam melakukan eksekusi hukuman mati. Ada dengan cara kursi listrik, digantung, dipancung, ditembak, atau dengan cara-cara lainnya. Dan apa yang kita baca saat ini adalah hukuman mati dengan cara dirajam sampai mati bagi mereka yang kedapatan melakukan penyembahan berhala. Itulah hukum yang harus ditaati.

Penulis Ibrani mengutip ayat ini lagi dengan berkata, “Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi. Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia” (Ibrani 10:26-29)?

Hukuman mati dengan cara dirajam sudah ditinggalkan. Itu dianggap biadab dan terlalu kejam. Tetapi Allah tidak pernah menghapuskan hukuman mati itu. Hukuman mati itu bukan sekedar mati secara fisik, tetapi juga kematian kekal – hilangnya persekutuan dengan Allah selama-lamanya. Hukuman itulah yang akan dijatuhkan kepada mereka yang kedapatan menginjak-injak Anak Allah dan menganggap najis darah perjanjian. Ini berbicara kepada orang yang murtad. Mereka yang pernah mengecap keindahan anugerah Allah, tetapi mengundurkan diri, maka hukuman telah menantinya.

Saya agak bergidik dengan sangsi seperti itu. Selama ini yang saya tahu Dia adalah Allah yang baik dan penuh kasih. Tetapi saya harus tahu sisi lainnya bahwa Dia adalah Allah yang adil, dan yang tidak akan membebaskan orang yang bersalah dari hukuman. Keadilan harus ditegakkan!

Renungan:
Anda dan saya telah menerima hidup yang kekal di dalam Yesus Kristus. Karena itu kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar. Setiap hari baiklah kita bersandar kepada Allah supaya Dia menopang kita dan memampukan kita meniti setiap langkah menurut kehendak-Nya.

”Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya.”

No comments:

Post a Comment