Wednesday, April 12, 2017

Tanggung Jawab Pemimpin

Ayat Bacaan : Ulangan 9:7-29; Ibrani 13:17
“Maka kupeganglah kuat-kuat kedua loh itu, kulemparkan dari  kedua tanganku, kupecahkan di depan matamu. Sesudah itu aku sujud di hadapan TUHAN, empat puluh hari empat   puluh malam lamanya, seperti yang pertama kali -- roti tidak   kumakan dan air tidak kuminum -- karena segala dosa yang telah  kamu perbuat, yakni kamu melakukan apa yang jahat di mata  TUHAN, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Nya.” 
(Ulangan 9:17,18).

Hampir diseluruh dunia kepemimpinan menjadi isu yang menarik dan menjadi sorotan  publik, banyak opini yang dibangun tentang ketidakpercayaan publik kepada para pemimpin. Ini terjadi karena banyak pemimpin yang tidak bisa menjadi contoh, namun ini per kasus, tidak semua pemimpin seperti itu masih ada pemimpin yang baik yang memang mendedikasikan hidup untuk melayani yang dipimpin bukan untuk membangun kepentingan dirinya sendiri tetapi untuk kesejahteraan dan kebaikkan bersama.

Seorang pemimpin itu memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat. Pemimpin itu bukan untuk dilayani, namun sebaliknya pemimpin itu hadir untuk melayani masyarakat. Apapun yang terjadi pemimpin harus memahami benar prinsip yang satu ini. Di dalam tugasnya yang berat, ada banyak hal yang ditemui seperti pemberontakan anak buah atau staf yang tidak tunduk. Hal seperti ini juga pernah di alami Musa, bahkan lebih parah dari itu, seringkali ia diprotes dan dilempari batu. Kalau sangat beralasan bila memimpin bangsa Israel saat itu mengalami tingkat stress yang cukup tinggi dan berat. Hal itu bisa dilihat ketika ia baru turun gunung, ia melihat bangsa itu sedang melakukan zinah yaitu dengan menyembah ilah lain, melihat hal itu ia mengangkat dua loh batu yang ditanganya dan melemparkannya, sehingga dua loh batu itu pecah. 

Ia menyerah dan mengerang kepada Tuhan, sebab sebagian besar dari mereka memberontak, ia tidak sanggup menghadapinya. Hatinya merasa terkoyak, dan ia datang dengan pedih di hadapan Tuhan, menanggung beban umat yang melakukan dosa, dengan meminta hikmat dan pengampunan. Tidak ada yang banyak tahu dan tidak ada yang melihat. 

Kondisi seperti ini yang kadang dihadapi oleh pemimpin rohani, mereka tidak bisa tidur karena jemaat yang tidak terlayani, karena jemaat yang dalam masalah, karena jemaat sedang terbelenggu dosa, waktunya semua disediakan.

Renungan:
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab  mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu (Ibrani 13:17).

Hargailah pemimpinmu, sebab ia memiliki tanggung jawab yang berat.

No comments:

Post a Comment