Monday, May 15, 2017

Hargai Kaum Papa

Ayat Bacaan : Ulangan 24:6-22; Yakobus 2:2, 3
“Janganlah engkau memperkosa hak orang asing dan anak yatim;  juga janganlah engkau mengambil pakaian seorang janda menjadi  gadai. Haruslah kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di Mesir dan  engkau ditebus TUHAN, Allahmu, dari sana; itulah sebabnya aku memerintahkan engkau melakukan hal ini” 
(Ulangan 24:17, 18).

Kita tentunya tidak asing dengan istilah kaum pinggiran yaitu orang-orang yang kita anggap asing dalam kehidupan kita. Mereka adalah orang-orang miskin yang tidak kita perhatikan. Tidak bisa dipungkiri kadang seseorang menilai orang lain dari apa yang dipakai dan mobilnya apa. Seringkali penampilan yang sederhana disambut lain daripada orang yang berpakaian bagus dan bergengsi. Secara tidak sengaja di beberapa tempat ditemui orang-orang Kristen pun melakukan hal yang sama, bahkan dalam pelayanan gereja pun ditemui beberapa orang memperlakukan orang miskin dengan tidak sebagaimana mestinya. 

Yakobus  mencatat  tentang  pembedaan perlakuan seseorang terhadap orang miskin: “Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku" (Yakobus 2:2, 3)!      

Kenyataan di masyarakat orang kaya lebih dihargai daripada orang miskin. Seringkali orang miskin menjadi bulan-bulanan orang-orang kaya tertentu. Tuhan  Yesus tidak demikian, Ia sangat kaya tetapi rela miskin karena kita, hal ini menunjukkan betapa Tuhan Yesus sangat peduli dengan orang-orang miskin. Bahkan kalau kita simak pelayanan Tuhan Yesus 2000 tahun yang lalu lebih banyak bersentuhan dengan orang-orang yang miskin. Ini bukan berarti Tuhan anti dengan orang kaya. Tuhan Yesus pun juga melawat orang kaya, sebab Ia tidak membedakan status sosial seseorang. Tetapi seringkali orang miskin menjadi perhatiannya, pada suatu kesempatan Ia memanggil murid-Nya dan berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi  lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan” (Markus 12:43).

Renungan:     
Siapapun kita miskin atau kaya di hadapan Tuhan kita adalah sama, dan kepada jemaat Tuhan jika saudara adalah orang kaya ingatlah akan saudaramu yang miskin hargai dan hormati bukan karena keberadaannya tetapi karena mereka pun adalah saudara kita.

Hargailah sesama kita bukan karena apa yang dikenakannya tetapi karena mereka adalah ciptaan Tuhan, saudara kita.

No comments:

Post a Comment