Ayat Bacaan : Hakim-Hakim 3:12-31; Kisah 4:13
“Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, maka Tuhan membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat yakni Ehud, anak Gera, orang Benyamin, seorang yang kidal. Dengan perantaraannya orang Israel biasa mengirimkan upeti kepada Eglon, raja Moab”
(Hakim-Hakim 3:15).
Setiap kali bangsa Israel jatuh di dalam dosa dan diserahkan kepada raja asing, Allah selalu membangkitkan seorang pahlawan. Kali ini Allah membangkitkan Ehud.
Disebutkan bahwa Ehud adalah anak Gera, orang Benyamin. Tidak banyak data mengenai Ehud, tetapi kemungkinan besar dia dipilih karena kelebihan-kelebihannya, misalnya keberaniannya. Dia juga seorang yang ahli strategi. Tidak seperti Rambo yang membawa artiler berat, dia hanya bersenjatakan pedang buatan sendiri yang disimpan di dalam pakaiannya. Dan itu sudah cukup baginya untuk membunuh Eglon, raja Moab.
Hal menarik yang terdapat pada diri Ehud adalah keberaniannya menghadap kepada raja Moab dan merancangkan pembunuhan. Kalau ia berjiwa pengecut, maka ia tidaklah berani melakukan pembunuhan terhadap musuh Israel tersebut.
Keberanian adalah sifat seorang ksatria kerajaan Allah.
Keberanian ditunjukkan juga oleh Petrus dan Yohanes saat mereka terkepung oleh para penguasa yang hendak menggugatnya karena masalah nama Yesus. Mereka heran akan keberanian rasul-rasul ini, padahal mereka hanyalah orang-orang yang tidak terpelajar. Seharusnya mereka gemetaran. Seharusnya lutut mereka menggigil ketakutan. Sebab mereka berhadapan dengan para ahli agama dan dalam sidang yang amat menentukan nasib mereka. Tetapi sekali lagi keberanian ditunjukkan oleh mereka. Alkitab berkata, “Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus” (Kisah Rasul 4:13).
Apakah kita masih mempunyai nyali seperti kedua rasul itu ketika kita harus memberitakan kebenaran? Apakah kita masih mempunyai roh seperti singa ketika berhadapan dengan orang-orang yang sedang mencoba berkonfrontasi dengan kita? Kalau semua jawaban itu: tidak, mintalah kepada Allah untuk memberikan keberanian itu kepada kita.
Renungan:
Gereja membutuhkan orang-orang yang berani supaya Injil kerajaan dapat diberitakan dan nama Yesus dimuliakan. Andakah orangnya?
Hidup dalam keberanian membuat kita menyala bagi Allah.
No comments:
Post a Comment