Ayat Bacaan : 1 Samuel 1:1-28; Yohanes 15:8
“Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya” (1 Samuel 1:27)
Samuel lahir ke dunia ini mungkin hal yang biasa sama seperti halnya anak-anak lainnya yang lahir ke dunia ini. Tetapi bila dia lahir dari seorang ibu yang mandul, itu sesuatu yang luar biasa bukan? “Hana yang mandul melahirkan seorang anak.” Ini mungkin menjadi berita yang menggemparkan pada masa itu. Tetapi itu adalah fakta.
Yang lebih mengherankan lagi, Hana melahirkan Samuel bukan dari hasil rekayasa bayi tabung atau cara-cara lain seperti yang banyak dilakukan oleh orang-orang modern saat ini. Dia juga tidak pergi ke dukun agar bisa punya anak. Dia juga tidak pergi ke tukang pijat yang sangat ahli untuk membuat rahimnya normal. Apa yang dilakukan oleh Hana? Berdoa kepada Tuhan. Doa mengubah dari rahim yang mandul menjadi tidak mandul.
Bukankah kemandulan adalah sesuatu yang tidak disenangi oleh para wanita? Mengapa? Sebab wanita diciptakan Allah untuk melahirkan. Mandul berarti tidak ada sesuatu yang bisa dihasilkan dari rahimnya. Kata mandul ini tidak hanya bisa dipakai secara lahiriah saja. Secara rohani pun kata ini bisa kita pakai.
Bila ada telinga rohani maka ada juga rahim secara rohani. Setiap anak-anak Tuhan memiliki rahim secara rohani. Gunanya untuk apa? Melahirkan perkara-perkara rohani dalam hidupnya dan pelayanannya. Namun sayangnya masih ada banyak orang kristen yang rahimnya mandul sehingga tidak heran kehidupan dan pelayanannya mati alias mandul. Bila ini tidak segera diselesaikan Bapa surgawi tidak akan dipermuliakan dalam hidupnya. “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak [tidak mandul] dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku” (Yohanes 15:8)
Bagaimana cara mengatasi kemanandulan secara rohani? Sama, yaitu dengan cara berdoa. Dan bila dengan berdoa masih tetap mandul berarti ada sesuatu yang perlu dibereskan dalam hidupnya. Tetapi bila semuanya OK maka doa pasti akan menghasilkan sesuatu. Mengapa? Sebab doa adalah persekutuan kita dengan Allah. Semua persekutuan yang benar baik secara rohani maupun secara jasmani pasti menghasilkan sesuatu. Persekutuan kita dengan Allah senantiasa akan menghasilkan perkara-perkara rohani dalam hidup kita maupun pelayanan kita. Sebab doa adalah tempat untuk memproduksi hal-hal rohani menjadi kenyataan.
Renungan:
Seharusnya pelayanan yang benar dilahirkan dari doa. Namun kenyataannya masih ada banyak orang percaya yang membuat pelayanan bukan melalui doa tetapi dengan mengandalkan harta, popularitas dan lain sebagainya. Hasilnya? Berhenti di tengah jalan tanpa menghasilkan apa-apa. Seharusnya kehidupan kekristenan yang berkemenangan juga dilahirkan dari doa. Semua yang dilakukan oleh Yesus adalah hasil dari doa. Bagaimana dengan rahim rohani Anda? Apakah telah menghasilkan sesuatu?
Doa adalah nafas rahim rohani kita.
No comments:
Post a Comment